kievskiy.org

Solusi Mengatasi Hiperpigmentasi, Masalah Kulit Sejuta Umat

Ilustrasi perawatan kulit.
Ilustrasi perawatan kulit. /Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh dan menutupi seluruh permukaan tubuh, serta termasuk organ yang paling penting. Penyakit kelainan kulit yang banyak dijumpai dan paling mudah terlihat, terutama pada masyarakat di negara beriklim tropis, yakni hiperpigmentasi dan penuaan kulit yang terjadi lebih cepat.

Pigmentasi adalah masalah kulit yang memperlihatkan ada bercak dengan tone warna lebih gelap di permukaan kulit, serta memperlihatkan warna kulit yang tidak merata. Penyakit kulit akibat hiperpigmentasi memiliki bentuk yang beragam, di antaranya flek, bekas jerawat, bercak karena terbakar sinar matahari, hingga melasma.

Sedangkan penuaan kulit sebenarnya merupakan proses alami. Meskipun demikian, ada penyakit kulit yang termasuk dalam penuaan dini yang membuat kulit menjadi lebih tua jauh sebelum waktunya. Misalnya, kulit yang menjadi tidak kencang, keriput, dan lainnya.

Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi Aesthetic Derma Centre (ADC) yang juga merupakan staf pengajar di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung Yogi Faldian menyebutkan, kulit menjadi identitas diri yang berhubungan dengan fungsi estetika, sehingga berhubungan dengan kualitas hidup seseorang. Tujuh fungsi utama kulit adalah perlindungan, sensasi, regulasi, penyerapan, ekskresi, sintesis vitamin D, serta fungsi estetika.

“Pada wanita Asia Tenggara, prevalensi melasma sendiri mencapai 40 persen, hampir setengah populasi,” kata Yogi, ketika ditemui dalam bincang kesehatan kulit di ADC, Jl. Ir. H. Djuanda, Rabu, 17 Januari 2024.

Melasma adalah bercak-bercak yang berwarna kecoklatan atau lebih gelap dibandingkan warna kulit, dan umumnya muncul di kulit wajah dan paling sering dialami perempuan. Di kulit wajah, melasma terutama muncul di bagian pipi, dahi, dan dagu. Meski jarang terjadi, melasma juga bisa timbul di lengan atau leher.

Yogi menyebutkan, beberapa faktor yang memengaruhi timbulnya kerusakan kulit seperti sinar matahari, penggunaan kosmetik, pil kontrasepsi, serta faktor keturunan atau genetik.

Sejauh ini, ada beberapa jenis terapi yang dilakukan sebagai terapi pigmentasi, yakni terapi topikal, pengelupasan kimiawi, meso terapi, serta terapi berbasis laser.

Teknologi termutakhir

Sementara itu, Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi Azmi Fadillah menyebutkan, ada beragam teknologi yang menjadi tren untuk perawatan kulit pada 2024. Salah satunya yang paling modern dan menjadi tren di dunia adalah Laser Picosure Pro treatment.

“Teknologi itu memang diperlukan karena dokter kulit di Indonesia saat ini terus meningkatkan ilmunya sehingga mampu bersaing secara global,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat