kievskiy.org

Pentingnya Makanan Sehat untuk Jantung dan Usus

Ilustrasi penyakit jantung.
Ilustrasi penyakit jantung. /Pexels Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Pepatah "you are what you eat", adalah benar adanya. Baru-baru ini, para ilmuwan berfokus pada hubungan potensial antara kesehatan usus dan jantung.

Mereka sepakat sebagian besar keduanya dihubungkan oleh kesehatan dan keseimbangan mikrobioma usus. Dilaporkan laman Medical News Today, mikrobioma usus adalah komunitas kompleks yang terdiri dari triliunan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur, dan protozoa, yang berada di saluran pencernaan manusia, terutama di usus besar (kolon).

Hal tersebut diutarakan Dr. Nathaniel E. Lebowitz, seorang ahli jantung dari Hackensack University Medical Center, New Jersey. Dikatakan, mikroorganisme ini bisa sehat atau tidak sehat bergantung pada makanan yang kita berikan kepada mereka.

"Jika tidak sehat, semua sistem tubuh kita bisa rusak. Sama seperti kita bergantung pada mikrobioma untuk kesehatan kita, kesehatannya juga bergantung pada kita,” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, menjaga mikrobioma tetap sehat semakin menjadi hal yang sangat penting bagi seluruh organ termasuk jantung dan arteri. Diketahui bahwa peradangan mungkin merupakan penyebab utama banyak masalah kesehatan saat ini, terutama pada jantung. Mikrobioma memainkan peran besar dalam melawan peradangan.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan mikrobioma usus yang tidak seimbang dengan peningkatan risiko beberapa penyakit kardiovaskular. Termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, serangan jantung, hipertensi, dan aterosklerosis.

Cara lain mikrobioma usus berpotensi menimbulkan efek berbahaya pada jantung adalah melalui produksi trimetilamina-N-oksida (TMAO). John P. Higgins, seorang ahli jantung olahraga di McGovern Medical School The University of Texas Health Science Center, Houston menjelaskan ketika mikroba usus memakan kolin (biasa ditemukan dalam daging merah, unggas, telur, dan ikan tertentu), mereka membuat trimetilamina (TMA), yang diserap ke dalam tubuh dan masuk ke hati di mana ia diubah menjadi TMAO.

“TMAO buruk karena berhubungan dengan kolesterol dan plak penyempitan arteri pada arteri penting tubuh, terutama arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung. Jadi orang dengan kadar TMAO yang tinggi berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke,” ujarnya.

Cheng-Han Chen, ahli jantung intervensi bersertifikat dan direktur medis Program Jantung Struktural di MemorialCare Saddleback Medical Center Laguna Hills mengatakan penelitian telah mengaitkan TMAO dengan aspek peradangan dan disfungsi pembuluh darah. “Ini juga mempromosikan sel busa di pembuluh darah. Semua hal yang berbeda ini pada akhirnya memicu berbagai jenis penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan berbagai aspek faktor risiko kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat