kievskiy.org

Gorengan sebagai Warisan Kuliner Indonesia, Harus Tetap Ada pada Ramadhan 2024

Ilustrasi gorengan sebagai warisan kuliner Indonesia, simak alasan gorengan disukai selama Ramadhan 2024.
Ilustrasi gorengan sebagai warisan kuliner Indonesia, simak alasan gorengan disukai selama Ramadhan 2024. /Unsplash/Yansi Keim

PIKIRAN RAKYAT - Simak alasan gorengan disukai orang sehingga seolah menjadi warisan kuliner Indonesia. Ramadhan 2024 kali ini tidak lengkap rasanya jika tanpa makanan tersebut.

Ramadhan 2024 biasanya diwarnai dengan menu gorengan untuk buka puasa. Penjualnya bertebaran dan mudah ditemui, siapa saja boleh merasakan lezatnya menu tersebut sebagai pelepas dahaga setelah puasa.

6 alasan gorengan disukai orang

  1. Tingkat kegaringannya

    Saat Anda menggigit gorengan, sensasi pertama yang terdengar adalah bunyi renyahnya. Hal ini pula yang diteliti ahli Alan Hirsch, M.D, dilansir dari laman Pitco. Rasa renyah itu berbentuk seperti 'musik' yang merangsang pendengaran kita dan menambahkan pengalaman sensual.

    “Untuk rangsangan non-gustatory dan non-olfaktori, orang lebih menyukai rasa renyah,” ujarnya.

  2. Meleleh di mulut

    Terkait kerenyahan awal, menggigit gorengan juga akan mengungkapkan rasa makanan lembap yang meleleh di mulut. Mulut kita menyukai sensasi sentuhan saat makanan kita meleleh. Sensasi ini sering kali tidak ada pada makanan yang dipanggang dalam oven yang cenderung lebih kering. Hal ini erat kaitannya dengan sifat kimia penggorengan.
  3. Rasanya

    Menggoreng menambah rasa pada makanan yang kita makan, sumber rasa tersebut adalah dari lemak di dalam minyak. Minyak itu memiliki rasa yang unik — zaitun, wijen, sayur, kacang tanah, dll. — yang dapat dimanfaatkan untuk kekhasannya. Selanjutnya ada adonannya yang tidak hanya menambah tekstur renyah, tetapi juga berkontribusi pada cita rasa hidangan secara keseluruhan.

    Ketika kita makan gorengan, ada lebih banyak pengalaman yang menyentuh indera kita. Meskipun makanan apa pun dapat merangsang dua atau tiga kali, kita mendapatkan keterlibatan maksimal ketika lebih banyak indera yang disentuh, dan ini adalah sesuatu yang dapat dicapai oleh makanan yang digoreng

  4. Cara menggorengnya

    Memahami bagaimana menggoreng menghasilkan rangsangan sensual yang kita dambakan memerlukan pemeriksaan lebih dekat. Kita mungkin bisa membedakan gorengan mana yang lebih enak karena cara menggorengnya berbeda.
  5. Crunch-nya yang menggiurkan

    Sensasi renyah dan meleleh di mulut pada gorengan merupakan hasil proses kimiawi yang terjadi saat menggoreng. Menggoreng makanan melibatkan penggunaan minyak yang dipanaskan hingga suhu lebih dari dua kali lipat suhu air.

    Saat makanan masuk ke dalam minyak panas, air di permukaannya mulai mendidih, dari situlah timbul gelembung-gelembung saat menggoreng. Reaksi kimia instan ini menyebabkan dehidrasi pada lapisan luar yang menghasilkan kerenyahan dan menyegel kelembapan di bagian dalam makanan.

  6. Meningkatkan Rasa

    Proses kimia yang meningkatkan rasa dikenal sebagai serapan minyak. Serapan minyak adalah jumlah minyak yang diserap oleh makanan dan berbanding lurus dengan jumlah air yang hilang. Jika makanan terlalu berminyak, hal ini disebabkan karena suhu minyak terlalu rendah untuk mengekstraksi kelembapan yang cukup sehingga meningkatkan penyerapan minyak pada makanan.

    Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam adonan menambah cita rasa makanan, tetapi juga meningkatkan rasa kesegarannya. Pasalnya hanya adonan yang menjadi renyah, sedangkan makanan di dalamnya tetap lembap.

Demikian alasan gorengan disukai sehingga menjadi warisan kuliner Indonesia. Makanan ini rasanya wajib ada saat Ramadhan 2024 seperti saat ini, untuk mendapatkannya pun kita mudah mencarinya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat