kievskiy.org

Berapa Batas Aman Kandungan Bromat pada Air Minum Dalam Kemasan?

Ilustrasi air minum.
Ilustrasi air minum. /Freepik

PIKIRAN RAKYAT – Isu senyawa Bromat yang terkandung dalam air minum dalam kemasan (AMDK) sempat viral beberapa waktu lalu. Senyawa kimia ini disebut-sebut dapat membahayakan tubuh karena bersifat karsinogenik dan bisa memicu kanker.
Bromat terbentuk saat ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan Bromida alami yang ditemukan di sumber air. Bromat bisa masuk ke dalam AMDK jika ada kontaminasi dalam sumber air.

Apa saja indikator yang bisa menunjukkan bahaya atau tidaknya kandungan Bromat dalam AMDK untuk tubuh? Selain itu, berapa batas aman kandungan bromat dalam AMDK?

Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Dr. Rizka Maria menjelaskan, sesuai ketetapan WHO, ambang batas Bromat dalam AMDK sebesar 10 ppb (part per billion) atau 10µg/L. Dasar penetapannya adalah potensi kanker untuk bromat adalah 0,19 per mg/kg berat badan per hari.

Health Canada dan US EPA (1999) mengklasifikasikan Bromat sebagai kemungkinan karsinogenik pada manusia mengacu pada bukti yang cukup pada hewan.

Sementara itu, keberadaan Bromat dalam AMDK diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 26 Tahun 2019. Selain itu, kualitas AMDK juga diatur dalam Syarat Mutu SNI 3553:2015 Air Mineral dan Syarat Mutu SNI 6241:2015 Air Demineral.

Kedua aturan tersebut ditetapkan bahwa maksimal kandungan Bromat dalam AMDK sebesar 0,01 mg/L. Sedangkan ambang batas kandungan Bromat dalam AMDK di Indonesia 10µg/L (10 mikrogram per liter air).

Bromat Tidak Berasa

Pernyataan salah satu influencer sempat menjadi perbincangan warganet belakangan ini. Influencer itu menyebut kandungan Bromat menimbulkan rasa manis dalam AMDK. Namun pernyataan tersebut dibantah oleh Guru Besar Fakultas Farmasi Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh konten kreator tersebut tidaklah benar.

Dilansir dari situs resmi UGM, Zullies menjelaskan bahwa Bromat bukanlah senyawa yang normal terdapat secara alami dalam air. Bromat juga bukan senyawa yang memiliki rasa atau warna.

Bromat bisa ditemukan dalam air yang disterilkan dengan proses ozonasi. Senyawa ini akan muncul saat ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan Bromida alami yang ditemukan di sumber air. Bromida mengandung unsur Brom (Br) yang bermuatan negatif. Ketika diozonisasi, Brom yang bermuatan negatif bisa bereaksi dengan ozon atau O3 dan terbentuklah senyawa Bromat atau BrO3.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat