kievskiy.org

Cegah Heat Stroke Akibat Panas Ekstrem, Konsumsi Air Minum Disarankan 3 Liter Setiap Hari

Ilustrasi anak minum air putih.
Ilustrasi anak minum air putih. /Freepik/jcomp

PIKIRAN RAKYAT - Untuk mencegah heat stroke atau dehidrasi, kekurangan cairan, kering, hingga menyebabkan kurang kesadarannya akibat cuaca panas ekstrem yang terjadi belakangan ini, masyarakat disarankan mengonsumsi air minum tiga liter setiap hari.

Imbauan tersebut dikemukakan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., M.M.B, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ari mengatakan, masalah utama yang akan terjadi pada orang yang terpapar suhu tinggi adalah dehidrasi. Saat dehidrasi, seseorang akan mengalami kekurangan cairan, merasa haus, serta kulitnya menjadi kering dan sensitif sehingga dapat menimbulkan iritasi dan reaksi alergi.

Kondisi panas itu tentu patut diwaspadai masyarakat karena dapat menimbulkan efek kesehatan yang serius. Efek kesehatan akibat tekanan panas pada seseorang dapat berupa gangguan fungsi organ tertentu dan mengakibatkan berbagai jenis heat-related illness atau gangguan terkait panas. Jenis heat-related illness yang paling berbahaya adalah heat stroke atau sengatan panas.

Baca Juga: Sudah Kurangi Porsi Makan tapi Masih Gemuk, Apa yang Salah?

“Tekanan panas yang tinggi ini bisa menyebabkan heat stroke, sebuah kondisi di mana orang akan mengalami dehidrasi, kekurangan cairan, kering, dan bisa sampai menyebabkan kurang kesadaran. Jadi, hal ini memang harus dihindari. Heat stroke akan berdampak kepada organ-organ tubuh secara keseluruhan. Apabila ketika dehidrasi tidak diimbangi dengan minum, maka organ ginjal yang akan terdampak oleh kondisi tersebut,” ujar Prof. Ari dalam keterangan tertulis Humas UI belum lama ini.

Menurut Prof. Ari, kelompok yang paling terdampak dan rentan mengalami heat stroke adalah orang-orang berusia lanjut. Oleh karena itu, kelompok lanjut usia (lansia) harus dihindari terpapar langsung udara panas ekstrem yang disertai dengan kelembaban udara yang tinggi ini.

Pekerja Rentan Terkena Heat Stroke

Heat stroke juga menyerang para pekerja yang harus berkegiatan di luar ruangan. Apabila harus terpapar dengan udara panas, Prof. Ari mengingingatkan pentingnya menjaga konsumsi air putih yang cukup.

Baca Juga: Ciri-ciri Positif Cacar Monyet yang Harus Diwaspadai, Usai 1 Kasus Terdeteksi di Bandung

“Secara umum, jumlah konsumsi air memang disebutkan 8 sampai 10 gelas per hari, tetapi dengan kondisi dehidrasi yang saat ini banyak terjadi, kita harus bisa meningkatkan sampai 3 liter per hari. Ini tentu juga bergantung pada aktivitas kita. Apabila aktivitas kita sering berada di luar ruangan dan terpapar panas, apalagi sampai berkeringat, jumlah cairan di dalam tubuh juga harus ditingkatkan,” kata Prof. Ari.

Masyarakat juga perlu berhati-hati dalam mengatur strategi berkegiatan di luar ruangan, salah satunya saat ingin berolahraga. Prof. Ari menyarankan, masyarakat untuk berusaha berolahraga pada pagi hari sebelum sinar matahari menjadi terang. Berolahraga di bawah terik matahari akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. Panas yang menyengat juga bisa menimbulkan nyeri kepala dan gangguan pada kulit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat