kievskiy.org

Waspadai Siklus Bulanan DBD, Suhu Panas Bikin Nyamuk Aedes Aegypti Sering Menggigit

Ilustrasi nyamuk penyebab DBD.
Ilustrasi nyamuk penyebab DBD. /Pixabay/Welcome to all and thank you for your visit ! ツ Pixabay/Welcome to all and thank you for your visit ! ツ

PIKIRAN RAKYAT - Kasus demam berdarah dengue (DBD) diprediksi akan mengalami peningkatan pada bulan November-Desember tahun ini. Pada awal tahun 2024, kasus DBD sempat meningkat pada bulan Februari-Maret. Beberapa hal yang berhubungan dengan pemicu kasus DBD perlu diwaspadai. 

Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan,, Imran Pambudi, mengatakan, terdapat siklus bulanan dalam kasus DBD. 

"Jadi, selalu kasusnya itu akan meningkat pada bulan-bulan November-Desember, Februari-Maret," katanya dalam acara Indonesia Dengue Summit 2024 di Jakarta, Minggu, 23 Juni 2024. 

Ia menyebutkan, pada awal tahun 2024, khususnya pada periode bulan Februari-Maret, terdapat peningkatan kasus DBD. Namun, pada saat ini, jumlah kasusnya mulai turun. 

"Meskipun kasusnya sudah menurun, tapi masyarakat jangan lengah karena kalau lengah, bisa naik lagi kasusnya. Apalagi sekarang hujannya tidak teratur," katanya. 

Peningkatan suhu

Menurut Imran, peningkatan kasus DBD sangat dipengaruhi oleh suhu cuaca. Semakin panas suhu cuaca, nyamuk akan semakin sering menggigit. 

"Semakin tingkat suhu lebih besar daripada 30 derajat, semakin sering nyamuk itu menggigit," katanya. 

Imran mengimbau agar mewaspadai puncak kemarau yang diprediksi oleh BMKG terjadi pada bulan Juli-Agustus. Suhu pada puncak kemarau akan semakin meningkat, dan hal tersebut berpotensi membuat nyamuk dengue semakin sering menggigit. 

Selain itu, ia juga mengimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu pada saat ini dimana kerap datang hujan secara mendadak. 

"Apalagi sekarang tidak benar-benar kemarau. Contohnya di Arab Saudi tiba-tiba hujan, padahal panasnya mencapai 50 derajat. Intensitas hujan itu juga sangat memungkinkan penyebaran penyakit DBD. Jadi, kita tetap perlu waspada," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat