kievskiy.org

Tips Jaga Kesehatan Mental dan Jiwa untuk Remaja di saat Pandemi Covid-19, Berbuat Baik di Antaranya

Ilustrasi depresi di rumah saja.
Ilustrasi depresi di rumah saja. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi di seluruh dunia, namun juga berpengaruh pada kesehatan mental anak remaja.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Covid19.go.id, pemerhati Kesehatan Jiwa Anak UNICEF, Ali Aulia Ramly mengatakan bahwa salah satu dampak dari pandemi pada anak dan remaja adalah adanya pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah untuk mencegah potensi penularan virus Covid-19.

Pembatasan sosial ini membuat muncul rasa takut yang berlebihan pada anak dan remaja karena banyaknya informasi yang mereka terima tentang pandemi ini.

Baca Juga: Manchester United vs Arsenal: Mikel Arteta akan Bikin MU Kalah dengan Strateginya Sendiri

"Tentu saja kebosanan terjadi ketika mereka harus berada di rumah dengan waktu yang sangat lama. Tidak bisa bertemu teman-temannya ini merupakan sejumlah dampak yang wajar dan banyak terjadi pada anak.

Kita harap begitu banyak anak akan bisa pulih dan melihat kembali bagaimana mereka tidak terganggu situasinya dalam keadaan ini, ” ujar Aulia saat dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta Senin 20 Juli lalu.

Sementara, pada peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia pada 10 Oktober 2020 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi Covid-19 meningkatkan permintaan akan kesehatan mental.

Baca Juga: Bicara Soal Kehancuran Bangsa, Mahfud: Siapapun Pemerintahnya akan Runtuh Jika Berlaku Tak Adil

"Duka cita, isolasi, kehilangan pendapatan dan ketakutan memicu kondisi kesehatan mental atau memperburuk kondisi yang sudah ada.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat