PIKIRAN RAKYAT – Menurut pejabat industri Korea Selatan, pembuat obat Korea GC Pharma, Hanmi Pharmaceutical dan ST Pharm muncul sebagai organisasi pembuat kontrak potensial (CMO) terkait vaksin COVID-19 Moderna, berkat kemampuan perusahaan dalam memproduksi vaksin mRNA pada Jumat, 1 Januari 2020.
Moderna baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka akan memasok 40 juta dosis vaksin COVID-19 kepada pemerintah Korea mulai Mei mendatang. Phak Moderna memberikan pernyataannya pada Kamis malam, 31 Desember 2020.
Mereka akan bekerja dengan regulator Korea untuk mendapatkan persetujuan dalam mendistribusikan vaksin di Korea, setelah menerima persetujuan untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat dan Kanada.
Baca Juga: Striker Man Utd Edinson Cavani Bereaksi Usai Disanksi karena Unggahan Instagram
“Kami berterima kasih kepada Republik Korea yang telah bermitra dengan kami untuk membawa vaksin Moderna COVID-19 ke? Korea Selatan,” kata CEO Moderna Stephane Bancel seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com (PR) dari The Korea Times.
Moderna telah memilih GC Pharma sebagai mitra CMO-nya. Mengutip seorang "pejabat tinggi pemerintah" yang tidak ingin disebutkan namanya dari laporan media lokal yang mengatakan Moderna telah memilih GC Pharma sebagai CMO Korea untuk vaksinnya.
Mengenai laporan tersebut, GC Pharma berkata, “Ini bukan masalah yang dapat kami informasikan atau tidak.”
Baca Juga: Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Adalah WNI, Polri Koordinasi dengan Kepolisian Malaysia
Namun banyak pihak menafsirkan bahwa perusahaan tidak secara tegas menolak peluangnya untuk memproduksi vaksin Moderna.
GC Pharma menandatangani perjanjian pada Oktober dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) tentang mencadangkan kapasitas produksi vaksinnya dalam memproduksi vaksin yang didanai CEPI. CEPI menyebutkan, kapasitas tersebut diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin.