kievskiy.org

Tanggapi Bebasnya Abu Bakar Ba’asyir, Menteri Luar Negeri Australia Beri Pesan untuk Indonesia

Pengumuman tidak ada acara khusus penyambutan Abu Bakar Ba'asyir di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki jelang kebebasan terpidana terorisme itu, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 5 Januari 2021.
Pengumuman tidak ada acara khusus penyambutan Abu Bakar Ba'asyir di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki jelang kebebasan terpidana terorisme itu, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 5 Januari 2021. /Antara Foto/Maulana Surya ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan pada hari Selasa, 5 Januari 2021, merespons kabar Indonesia akan membebaskan terpidana terorisme Abu Bakar Ba’asyir.

Dengan menyebut Ba’asyir ulama radikal dan dalang bom Bali 2002, Indonesia didorong  memastikan bahwa  tidak memicu lebih banyak kekerasan, ketika ia dibebaskan dari penjara minggu ini.

Sebagaimana telah diberitakan bahwa terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir bebas murni pada Jumat 8 Januari 2021 usai menjalani masa penahanan selama 15 tahun, serta dipotong remisi 55 bulan.

 Baca Juga: Sebut Tes PCR Tidak Sepenuhnya Efektif, dr. Tompi: Saya Akan Tes 2 Sampai 3 Kali

Abu Bakar Ba’asyir dipenjara pada tahun 2011 karena terkait dengan kamp pelatihan militan di provinsi Aceh, Indonesia. Ia dianggap sebagai pemimpin spiritual jaringan Jamaah Islamiyah yang terkait dengan Al-Qaeda, dan dituduh mengatur pemboman di pulau Bali.

Menanggapi hal itu, Payne menyatakan kedutaan Autralia di Jakarta telah menjelaskan keprihatinan bahwa orang-orang seperti itu harus dicegah untuk menghasut orang lain, dan kemungkinan ke depannya dapat melakukan serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Sebagaimana Abu Bakar Ba’asyir, membantah terlibat dalam bom Bali. Namun pengacara Ba’asyir tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pembebasannya, yang dijadwalkan pada hari Jumat mendatang.

 Baca Juga: Beberkan Alasan Masih Impor Kedelai, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Singgung Masalah Minat Petani

Bom Bali menewaskan lebih dari 200 orang, di antaranya puluhan warga Australia. Anggota JI juga dituduh mengatur serangan terhadap hotel JW Marriott di Jakarta yang menewaskan 12 orang pada tahun 2003.

Seorang anggota senior Jamaah Islamiyah diyakini telah membuat bom untuk kedua serangan tersebut, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat