kievskiy.org

Derita Tak Berujung Warga Lebanon, dari Ledakan Beirut, Trauma Serangan Israel, Hingga Pandemi Covid-19

Ilustrasi kota pascaledakan hebat.
Ilustrasi kota pascaledakan hebat. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Perang Suriah kembali memanas. Selama sebulan terakhir, Israel mengirim jet-jet tempurnya untuk menyerang kelompok pendukung Iran. Namun, bukan cuma penduduk Suriah yang ketakutan. Warga Lebanon justru merasakan histeria yang lebih dahsyat.

Ledakan Beirut pada 4 Agustus 2020 silam menimbulkan trauma yang tak mungkin hilang dari ingatan warga Lebanon. Ledakan dahsyat itu menewaskan sekitar 200 orang, melukai ribuan orang dan menyebabkan ratusan ribu warga Lebanon harus rela hidup menjadi tunawisma.

Desingan jet tempur Israel yang melintas di langit Beirut membuat rasa trauma kembali menghantui warga Lebanon. Saking horornya, beberapa warga Lebanon berlarian mencari tempat berlindung saat mendengar deru jet tempur Israel.

Baca Juga: Melalui I’DIS, BKN Luncurkan Sistem Pengawasan Disiplin ASN yang Lebih Mudah

Anak-anak di Lebanon menjadi yang paling merasakan trauma itu. Salah satunya, putra dari Rana Al-Dirani (10). Ia selalu bergidik ketakutan saat mendengar suara desingan jet tempur Israel.

Tangannya langsung menutup telinga. Rana bercerita bagaimana rasa trauma membuat anaknya merasakan kengerian yang mendalam.

"Dia bertanya pada saya, 'Apa itu Mama--ledakan lain atau Israel sedang menyerang kita?' Dia ketatukan, begitu juga saya, tetapi saya harus tetap kuat di hadapannya," kata Rana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Dinilai Lebih Pintar dari Shandy Aulia dalam Mengurus Anak, Vanessa Angel: Semua Ibu Hebat Kok

Lebanon memang pernah berkonflik dengan Israel. Bahkan, pada Juni 2020, pasukan Lebanon dan Israel sempat nyaris saling berkonfrontasi di perbatasan. Beruntung, pasukan perdamaian PBB dari Indonesia mencegahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat