kievskiy.org

Ribuan Orang di Australia Unjuk Rasa Protes Peringatan Invasi Kedatangan Penjajah Inggris

Potret  ilustrasi bendera Australia
Potret ilustrasi bendera Australia /Pixabay/Linda72 Pixabay/Linda72


PIKIRAN RAKYAT - Ribuan orang di Australia memprotes hari libur Australia Day sebagai bagian dari unjuk rasa Hari Invasi kedatangan Armada Inggris pada 1788.

Meskipun ada pembatasan Covid-19, unjuk rasa terus berlangsung di beberapa kota Australia.

Secara resmi hari libur diakui sebagai Hari Australia setiap tanggal 26 Januari. Namun, unjuk rasa setiap tahun terus terjadi ketidakadilan bagi masyarakat adat dan menyerukan kepada pemerintah untuk mengubah tanggal hari libur nasional.

Dikutip dari AFP, perayaan asal-usul bangsa modern adalah saat-saat berkabung bagi Penduduk Asli Australia suku Aborigin.

Baca Juga: Tak Direhabilitasi, Catherine Wilson Harus Bersabar Usai Divonis 7 Bulan Penjara: Saya Menerima

Aborigin telah mendiami tanah tersebut selama 65.000 tahun dan memandang kedatangan pemukim Inggris pada tahun 1788 sebagai awal dari dua abad kesakitan dan penderitaan.

Ribuan orang berkumpul di taman pusat Sydney yang melanggar peraturan pembatasan Covid-19 dan terancam denda karena berkumpul lebih dari 500 orang.

Polisi mengatakan lima orang ditangkap, termasuk satu orang yang didakwa menyerang seorang petugas polisi.

Baca Juga: Bertolak ke Sumatra Selatan, Presiden Jokowi Resmikan Tol Kayu Agung-Palembang

Nyanyian "Kedaulatan tidak pernah diserahkan" dan "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian" terdengar, sementara demonstran yang lain mengangkat plakat dengan slogan seperti "Bukan Tanggal untuk Merayakan" dan "Black Lives Matter".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat