kievskiy.org

Iran Tolak Peserta Baru dalam Setiap Pembicaraan Kesepakatan Nuklir

Ilustrasi bendera Iran.
Ilustrasi bendera Iran. /PIXABAY/jorono PIXABAY/jorono


PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Luar Negeri Iran menolak negosiasi baru atau perubahan pada peserta kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Hal itu diungkapkan Iran setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutkan setiap pembicaraan baru kesepakatan nuklir harus memasukkan Arab Saudi.

"Kesepakatan nuklir adalah perjanjian internasional multilateral yang diratifikasi oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang tidak dapat dinegosiasikan dan pihak-pihak di dalamnya dan tidak dapat diubah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada Sabtu, 30 Januari 2021, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Viral Video TikTok Seorang Pemuda Bakar Bendera Merah Putih, Anggota DPR RI Buka Suara

Sebelumnya pada Jumat, 29 Januari 2021, Presiden Macron mengatakan negosiasi tentang kesepakatan nuklir Iran akan sangat ketat dan harus mencakup Arab Saudi.

Dia menekankan perlunya menghindari kesalahan pakta nuklir internasional 2015 dengan Iran yang mengecualikan negara lain di kawasan.

Iran mulai melanggar batas kesepakatan pada aktivitas pengayaan uranium setelah Amerika Serikat menarik diri dari pakta tersebut pada 2018 di bawah Presiden Donald Trump dan menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran.

Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Wilayah Jawa Barat

Pemerintahan AS yang baru di bawah Presiden Joe Biden mengatakan akan bergabung kembali dengan kesepakatan tetapi hanya setelah Iran kembali mematuhi persyaratannya.

Namun, Iran menolak tuntutan AS untuk membalikkan percepatan program nuklirnya sebelum Washington mencabut sanksi terhadap Teheran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat