kievskiy.org

Indonesia Disebut Bisa Jadi Peredam Konflik AS dan China di Laut Natuna Utara

Kapal Perang AS
Kapal Perang AS /Facebook.com/U.S Pasific Fleet

PIKIRAN RAKYAT - Konflik AS dan China di Laut Natuna Utara semakin panas pada akhir Januari 2021.

Amerika Serikat yang mengirim armada lautnya ke daerah sengketa tersebut mengaku bahwa kapal-kapal mereka diawasi oleh pesawat tempur kirimin dari negara China.

Tidak hanya pesawat tempur saja, China bahkan mengirim pesawat pengebom yang didalamnya berisi muatan nuklir.

Baca Juga: Xenofobia Masih Mengakar Meski Donald Trump Lengser, Warga Lebanon: Siapapun Pemimpinnya, AS Tetap Rasis

Melihat hal tersebut, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Profesor Ary Bainus menjelaskan bahwa Indonesia bisa saja berperang jadi penengah kedua negara ini yang sedang berkonflik di Laut Natuna Utara.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari VOA Indonesia, Ary menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia bisa saja menjadi penengah untuk memediasi perdamaian antara AS dan China di Laut Natuna Utara.

"Indonesia punya peluang dalam rangka memediasi permusuhan antara Amerika Serikat dengan China.

Baca Juga: Belasan Murid TK di Korsel Keracunan Usai Seorang Guru Diduga Masukkan Detergen ke dalam Makanan

"Kita bisa ambil peran di situ, terutama berkaitan dengan laut Cina Selatan," ujarnya dalam acara bertajuk “Arah Kebijakan Presiden Amerika Joe Biden terhadap Indonesia dan Dunia,”.

Peluang tersebut cukup besar mengingat Indonesia tidaklah memiliki kepentingan di laut Natuna Utara yang terjadi sengketa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat