PIKIRAN RAKYAT - China pada Jumat, 5 Februari 2021 mengatakan telah mengusir kapal perusak berpeluru kendali milik Amerika Serikat (AS) dari Laut Natuna Utara.
Dikutip dari Hindustan Times, Sabtu, 6 Februari 2021, pengusiran dilakukan sehari setelah kapal perang AS itu melewati Selat Taiwan.
Komando teater selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China telah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan pihaknya mengerahkan kapal perang dan pesawat untuk memperingatkan dan mengusir USS John S McCain dari dekat Pulau Xisha (Pulau Paracel dalam bahasa Inggris) di wilayah Laut Natuna Utara.
Baca Juga: Ikke Nurjanah Menikah Lagi Usai 14 Tahun Menjanda, Kompak Ucapkan Kata Romantis dengan Suami
Sebelumnya Angkatan Laut AS mengatakan telah melakukan operasi kebebasan navigasi yang sah di wilayah tersebut.
Perselisihan di Laut Natuna Utara pada Jumat, adalah ketegangan AS yang pertama di wilayah itu sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada 20 Januari 2021 lalu.
Di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, hubungan AS-China juga semakin tegang di kawasan Laut Natuna Utara.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Teroris Siapkan 'Pengantin' Bom Bunuh Diri hingga Kode Redeem FF 5 Februari 2021
China mengklaim hampir seluruh Laut China Natuna Utara tetapi klaim itu dibantah oleh beberapa negara tetangga maritim termasuk Filipina, Brunei, Malaysia, dan Indonesia.
Tian Junli selaku juru bicara komando teater China, mengatakan pelayaran kapal perang AS secara 'serius' melanggar kedaulatan dan keamanan China, merusak perdamaian dan stabilitas regional, dan dengan sengaja mengganggu 'suasana nyaman' perdamaian, persahabatan, dan kerja sama di Zona maritim Laut Natuna Utara.