PIKIRAN RAKYAT - Iran meminta agar Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Joe Biden kembali ke kesepakatan nuklir dalam waktu dua minggu lagi.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif yang meminta AS untuk kembali ke kesepakatan itu hingga batas waktu 21 Februari.
Javad menjelaskan jika gagal kembali ke kesepakatan nuklir, maka Iran siap mengambil tindakan lebih tegas melalui pemimpin selanjutnya.
Baca Juga: Tak Hanya Pria, Wanita Juga Lakukan 'Sunat' di Somalia, PBB hingga Aktivis: Praktik Mengerikan
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Times of Israel, Iran berharap AS segera mengangkat sanksi yang diberikan presiden sebelumnya, Donald Trump terhadap negara tersebut.
Jika tidak, Javad mengaku takut Iran akan mengambil tindakan tegas karena saat ini parlemen Iran dipimpin oleh seorang kelompok garis keras.
"Waktu hampir habis untuk orang Amerika. Karena adanya RUU Parlemen dan suasana pemilihan yang akan mengikuti Tahun Baru Iran," jelas Javad.
Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia 7 Februari 2021, Indonesia Tertinggi di Asia dalam Kasus Harian
Javad menyatakan bahwa jika presiden garis keras ini terpilih, maka akan menimbulkan bahaya baru bagi AS.
Tidak diangkatnya sanksi Amerika Serikat terhadap Iran juga menandakan negara tersebut tidak mau beralih dari kekuasaan Donald Trump sebelumnya.