kievskiy.org

Internet Dipadamkan, Ribuan Orang Demo Lawan Kudeta Militer Myanmar

Ribuan orang berkumpul di jalanan untuk memprotes kudeta militer pada Minggu, 7 Februari 2021.
Ribuan orang berkumpul di jalanan untuk memprotes kudeta militer pada Minggu, 7 Februari 2021. /REUTERS/Stringer REUTERS


PIKIRAN RAKYAT - Usai internet dipadamkan, ribuan pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar turun ke jalan pada Minggu, 7 Februari 2021.

Para pendemo menyuarakan kemarahan mereka atas kudeta dan penangkapan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Protes ini menjadi yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada Sabtu, 6 Februari 2021, puluhan ribu pendemo datang ke kota-kota di seluruh penjuru Myanmar untuk mengecam kudeta oleh militer.

Baca Juga: Dengan Upaya Vaksinasi Saat Ini, Pandemi Covid-19 Diprediksi Hilang 7 Tahun Lagi

Dikutip dari AFP, ribuan pengunjuk rasa berbaris di Yangon, didukung oleh suara klakson mobil. Mereka mengangkat spanduk bertuliskan "Keadilan bagi Myanmar" dan "Kami tidak ingin kediktatoran militer".

Beberapa orang lainnya mengibarkan bendera merah khas partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

"Saya sangat membenci kudeta militer dan saya tidak takut akan tindakan keras," kata Kyi Phyu Kyaw, seorang mahasiswa berusia 20 tahun.

Baca Juga: Tak Hanya Dituding Telantarkan Anak Angkat, Ashanty Dituduh Ekpoitasi Putra demi Konten

"Saya akan bergabung setiap hari sampai Amay Suu (Ibu Suu) dibebaskan," katanya.

Banyak pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari yang diilhami dari film "Hunger Games", yang digunakan sebagai simbol perlawanan oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi di Thailand tahun lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat