kievskiy.org

Usai PM Muhyiddin Temui Jokowi, Malaysia Longgarkan Lockdown meski Kasus Covid-19 dan Kematian Masih Tinggi

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin (kiri) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin (kiri) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta. /Biro Pers Setpres/Muchlis Jr Biro Pers Setpres/Muchlis Jr

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin sempat melawat ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Jumat 5 Februari 2021.

PM Muhyiddin rela terbang ke Indonesia meninggalkan Malaysia untuk membicarakan kerja sama bilateral dengan Presiden Jokowi, termasuk masalah pandemi Covid-19.

Lima hari setelahnya, Malaysia mulai melonggarkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) alias lockdown Covid-19 meskipun jumlah pasien corona dan kasus kematian baru masih cukup tinggi.

Baca Juga: Dapat Medali Emas dari Dewan Pers, Doni Monardo: Tak Pernah Saya Tinggalkan

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Bernama, keputusan pelonggaran lockdown diumumkan oleh Majlis Keselamatan Negara (MKN) pada Selasa 9 Februari 2021.

MKN memberi kelonggaran kepada sejumlah pertokoan dan komersial, bahkan mengizinkan restoran untuk membuka pesanan makan di tempat (dine-in).

Menteri Senior Kluster Keamanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob menyatakan pelonggaran lockdown akan berlaku mulai Rabu 10 Februari 2021 besok.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 10 Februari 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Waktunya untuk Membuka Hati

Menurut Ismail Sabri, keputusan melonggarkan PKP dibuat untuk memastikan keberlanjutan bisnis-bisnis ritel di Malaysia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat