PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan data yang mereka dapatkan dari para perokok di seluruh dunia.
WHO menyebutkan bahwa kebanyakan para perokok ternyata 80 persen datang dari negara berpenghasilan rendah (miskin) hingga menengah.
Hal ini terjadi seringkali disebabkan karena adanya motif bisnis dari perusahaan rokok itu sendiri.
Baca Juga: Seorang PNS Termuda Tewas Bunuh Diri, Diduga Alami Perundungan di Tempat Kerja
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency, dijelaskan oleh WHO bahwa negara miskin dan juga menenagah seringkali menjadi sasaran intervensi dan iklan perusahaan rokok.
Selain itu faktor pendidikan dari negara-negara tersebut juga sangat berpengaruh pada keinginan merokok.
Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa seorang perokok memerlukan bantuan agar bisa berhenti merokok.
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia 10 Februari 2021: Indonesia Masih Bertahan di 20 Besar