kievskiy.org

Akan Hapus Pemberontak Houthi Yaman dari Daftar Teroris, AS Ungkap Alasannya

Ilustrasi milisi Houthi./
Ilustrasi milisi Houthi./ /Reuters/Khaled Abdullah Reuters/Khaled Abdullah

PIKIRAN RAKYAT - Ketegangan politik di sejumlah negara Timur Tengah hingga kini terus bergulir.

Berbagai ketegangan itu meliputi sanksi hingga konflik bersenjata yang berkepanjangan.

Terbaru, Pemerintahan Joe Biden pada Jumat, 12 Februari 2021 secara resmi mencabut penetapan kelompok pemberontak Houthi di Yaman sebagai teroris di hari-hari memudarnya kepemimpinan Donald Trump.

Baca Juga: Dinilai Langgar Kesepakatan Nuklir 2015, Eropa Desak Iran Hentikan Produksi Uranium

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan tindakan itu akan efektif berlaku sejak 16 Februari.

Dirinya menambahkan langkah itu dilakukan lantaran situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman.

"Kami telah mendengarkan peringatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, kelompok kemanusiaan, dan anggota Kongres bahwa penetapan tersebut dapat berdampak buruk pada akses Yaman ke komoditas dasar seperti makanan dan bahan bakar," kata Menlu AS seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Sepekan Demonstrasi Antikudeta di Myanmar, Pengunjuk Rasa Protes Penangkapan Seorang Peramal oleh Militer

"Pencabutan itu dimaksudkan untuk memastikan bahwa kebijakan AS yang relevan tidak menghalangi bantuan kepada mereka yang sudah menderita krisis kemanusiaan terburuk di dunia," ujarnya.

Sementara kelompok itu sendiri dihapus dari daftar hitam teroris, tiga pemimpin utamanya-Abdul Malik al-Houthi, Abd al-Khaliq Badr al-Din al-Houthi, dan Abdullah Yahya al-Hakim akan tetap diberi sanksi terpisah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat