kievskiy.org

Tak Tanggung-tanggung, China Ternyata Punya 'Kota' Seluas 800.000 Mil Persegi di Laut Natuna Utara

Angkatan Laut China memanen sayuran di Kepulauan Paracel, Laut Natuna Utara.
Angkatan Laut China memanen sayuran di Kepulauan Paracel, Laut Natuna Utara. /Chongqing Jiaotong University via Global Times


PIKIRAN RAKYAT - Selama ini China terus meningkatkan aktivitas militernya di wilayah sengketa Laut Natuna Utara, meski ada penentangan dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Sebuah laporan baru oleh US Naval War College mengumpulkan informasi tentang kota paling aneh di dunia.

Dikutip dari Bloomberg, Senin, 22 Februari 2021, menurut laporan itu, Kota Sansha didirikan oleh China pada tahun 2012 dan menjadi kota terbesar di dunia berdasarkan luas yang mencakup 800.000 mil persegi Laut Natuna Utara di dalam 'sembilan garis putus-putus" yang diklaim secara sepihak.

Kota itu bahkan lebih luas 1.700 kali dibanding Kota New York di Amerika Serikat.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta Hari Ini: Jadi Dalang Kekacauan, Mama Sarah Serahkan Elsa ke Polisi?

Baca Juga: Banjir Jakarta Surut, Anies Baswedan: Perekonomian dan Pemerintahan Berlangsung Tanpa Gangguan

Sebagian besar Kota Sansha adalah air asin termasuk Kepulauan Paracel, yang juga diklaim Vietnam, Taiwan, dan Kepulauan Spratly.

Disebutkan bahwa Pulau Woody di Kepulauan Paracel menjadi pusat Kota Sansha yang diklaim China itu.

"Dulunya merupakan pos terdepan terpencil, Pulau Woody telah menjadi pusat aktivitas yang ramai," kata laporan 57 halaman yang ditulis oleh pakar China Zachary Haver untuk Institut Studi Maritim China War College.

“Pulau ini sekarang menawarkan infrastruktur pelabuhan yang diperluas, desalinasi air laut dan fasilitas pengolahan limbah, perumahan publik baru, sistem peradilan yang berfungsi, jangkauan jaringan 5G, sekolah, dan penerbangan charter reguler dari dan keluar daratan," tulis laporan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat