PIKIRAN RAKYAT - Krisis politik yang melanda Myanmar hingga kini masih berlangsung.
Krisis politik Myanmar bermula adanya aksi kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan sipil di negara itu.
Militer Myanmar menyebut aksi kudeta tersebut dilakukan lantaran terdapat adanya kecurangan dalam hasil Pemilu Myanmar.
Selain melakukan aksi kudeta, militer Myanmar juga melakukan penahanan terhadap pejabat tinggi sipil di negara itu, salah satunya tokoh peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Nakes Didominasi Kaum Hawa, WHO Apresiasi Peran Perempuan dalam Penanganan Covid-19
Baca Juga: Pernikahan Anak Naik 3 Kali Lipat Selama Pandemi Covid-19, Komnas Perempuan Ungkap Penyebabnya
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Kudeta tersebut mendapatkan penolakan dari warga sipil Myanmar dalam bentuk aksi unjuk rasa.
Namun, aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan tindak kekerasan dari pasukan keamanan hingga menimbulkan korban jiwa.