PIKIRAN RAKYAT - Tuntutan masyarakat Myanmar agar pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dibebaskan dan mendesak Junta militer mengakui kemenangan tersebut belum juga terpenuhi.
Akibatnya gelombang aksi unjuk rasa tak kunjung mereda hingga munculnya puluhan korban jiwa dan ribuan orang ditahan.
Dilaporkan ada lebih dari 60 orang pengunjuk rasa yang meninggal dunia dan 1.800 lebih ditahan dalam tindakan keras.
Aksi demonstrasi yang diwarnai dengan kekerasan kerap menyedot perhatian dunia, terlebih aparat kepolisian Myanmar tak segan-segan untuk menembaki para pengunjuk rasa dengan senjata api.
Baca Juga: Terlibat Kasus Djoko Tjadra, Brigjen Prasetijo Terima Putusan Vonis 3,5 Tahun Penjara
Keprihatinan ini lantas menggugah seorang biarawati di sebuah kota di utara Myanmar untuk bertindak.
Sebagaimana diberitaka Ringtimes-Bali.com dalam artikel "Biarawati di Myanmar Berlutut Memohon Supaya Aparat Tidak Sakiti Pengunjuk Rasa", sang biarawati yang diketahui bernama Ann Rose Nu Tawng tak segan untuk bertekuk lutut di hadapan para polisi Myanmar yang tengah menghadapi massa.
Suster Ann berlutut seraya memohon pada pihak kepolisian agar mereka berhenti menyakiti atau bahkan menembak para pengunjuk rasa yang menentang pihak militer.