kievskiy.org

Eks Polisi Ungkap Perintah Militer Tangani Demonstran Myanmar: Tembak Sampai Mati!

Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan dalam demonstrasi antikudeta di Myanmar.
Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan dalam demonstrasi antikudeta di Myanmar. /Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Tha Peng, seorang bekas anggota kepolisian Myanmar, mengungkap bagaimana perintah militer kepadanya saat menangani para demonstran antikudeta bulan Februari 2021.

Myanmar bergejolak sejak militer mengudeta presiden terpilih dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi, Aung San Suu Kyi, pada 1 Februari 2021.

Aung San Suu Kyi dituduh terpilih karena curang dalam pemilihan umum yang digelar pada bulan November 2020.

Sepanjang protes menolak kudeta militer, sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari Aljazeera pada 10 Maret 2021, lebih dari 60 demonstran tewas akibat bentrokan dengan aparat. Sebanyak lebih dari 2.000 demonstran ditahan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 11 Maret 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Bersiap Bertemu Pasangan Hidup

Baca Juga: Jika Tak Mau BST Dicabut, Warga Harus Perhatikan Imbauan Wagub Jakarta Riza Patria

Militer menganggap demonstran telah merusak stabilitas dan keamanan nasional.

Tha Peng yang saat ini mengungsi di India mengungkapkan momen saat dia mendapatkan perintah dari militer untuk membunuh demonstran menggunakan senapan mesin.

Militer mengatakan agar dia tak ragu menembak demonstran sampai mati untuk menangani demonstrasi.

Namun, perintah militer itu ditolak olehnya. "Keesokan harinya seorang anggota militer memerintahkan agar saya melakukannya," ujar Tha Peng.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat