PIKIRAN RAKYAT - Konflik di Myanmar hingga kini terus berlanjut.
Konflik Myanmar bermula dari adanya perebutan kekuasaan secara paksa atau kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan sipil di negara itu.
Selain itu, militer Myanmar juga melakukan penahahan terhadap para pejabat sipil di negara tersebut, salah satunya tokoh peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi.
Kudeta tersebut menimbulkan protes dari kalangan warga sipil melalui aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Survei: Pandemi Covid-19 Pengaruhi Durasi Tidur Warga Singapura
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Namun, aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan tindak kekerasan dari tentara Myanmar hingga menimbulkan korban jiwa.
Krisis politk tersebut telah mengundang perhatian dari negara anggota ASEAN lainnya, salah satunya Thailand.