kievskiy.org

Amarah Warga Sipil Membabi Buta, Pasukan Militer Myanmar Kabur Kocar-kacir ke Hutan

Suasana unjuk rasa di Myanmar.
Suasana unjuk rasa di Myanmar. /Reuters via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Setidaknya ratusan penduduk dari tiga lusin desa lebih membantu warga sipil untuk berperang melawan militer Myanmar.

Aksi tersebut merupakan langkah defensif usai hampir 100 tentara Myanmar tiba-tiba menyerang Kotapraja Yinmabin, Wilayah Sagaing.

Bentrokan mulai terjadi pukul 04.00 pagi waktu setempat pada Jumat, 2 April 2021.

Warga mengklaim bila penyerangan dilakukan militer Myanmar karena sejumlah penduduk desa dan biksunya sempat memimpin protes anti-rezim di Kotapraja.

Baca Juga: Pengusaha Asal Nigeria Baru Sekolah pada Usia 50 Tahun, Satu Kelas dengan Anak-anak

Baca Juga: Dorongan Kader Sudah Bulat, CSIS: Airlangga Hartarto Punya Dua Keunggulan Dibanding Kandidat Capres Lain

Dalam melawan pasukan militer Myanmar, penduduk desa menggunakan senjata api hingga senjata tekanan gas berpeluru baja yang semuanya itu adalah hasil dari rakitan sendiri.

Gerakan ini nekat diambil warga demi menyelamatkan masa depan generasi berikutnya.

“Kita harus melawan mereka, jika tidak, generasi kita akan menghadapi situasi yang lebih buruk dari kita. Mereka tidak memiliki hukum,” kata seorang penduduk desa yang memerangi pasukan rezim untuk desa Thapyayaye, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Irrawaddy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat