kievskiy.org

PM Korea Selatan Kunjungi Iran, Masa Depan Negeri Ginseng Dipertaruhkan

Bendera Korea Selatan.
Bendera Korea Selatan. /Pixabay/Big_Heart /Pixabay/Big_Heart


PIKIRAN RAKYAT - Masa depan hubungan diplomatik dan keuangan antara Iran dan Korea Selatan (Korsel) dipertaruhkan ketika Perdana Menteri (PM) Chung Sye-kyun berkunjung ke Teheran untuk melakukan pembicaraan selama tiga hari.

Selama bertahun-tahun Korea Selatan telah memblokir sedikitnya 7 miliar dolar AS uang Iran di sejumlah banknya.

Dikutip dari Al Jazeera, Minggu, 11 April 2021, pemblokiran uang Iran itu dilakukan pemerintah Negeri Ginseng karena khawatir akan terkena sanksi ekonomi yang mulai diberlakukan Amerika Serikat secara sepihak kepada Iran pada 2018.

Baca Juga: Kedapatan Lakukan Konsultasi Kehamilan, dr. Boyke Bocorkan Hasil Pemeriksaan Nagita Slavina, Positif Hamil?

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Virus Corona Indonesia per 11 April 2021, Pasien Positif Naik 4.127, Meninggal 87 Orang

Uang itu sebagian besar hasil dari minyak Iran yang diekspor, diharapkan menjadi titik pusat pembicaraan karena PM Korsel dijadwalkan bertemu dengan pejabat Iran seperti Wakil Presiden Pertama Es'haq Jahangiri, Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf, penasihat pemimpin tertinggi Ali Larijani, dan Presiden Hassan Rouhani.

Kritik keras pejabat Iran yang berulang-ulang terhadap Korea Selatan dan ancaman tindakan hukum karena menolak mengeluarkan uang sejauh ini tidak membuahkan hasil.

Namu, pembicaraan PM Korsel ke Iran diharapkan akan memberikan terobosan baru.

Pada Januari 2021 lalu, Iran dituduh menyandera kapal milik Korea Selatan dengan alasan 'pencemaran lingkungan' di perairannya.

Namun, Iran membantah tuduhan itu kemudian menuduh Korea Selatan menyandera Teheran serta mendesak untuk mengizinkan pengadilannya menyelidiki masalah tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat