kievskiy.org

Tiga Negara Eropa Prihatin Atas Pengayaan Uranium Iran

Seorang tentara Iran berjaga-jaga di fasilitas pengayaan uranium Natanz, selatan ibukota Iran, Teheran./
Seorang tentara Iran berjaga-jaga di fasilitas pengayaan uranium Natanz, selatan ibukota Iran, Teheran./ /Reuters/Raheb Homavandi Reuters/Raheb Homavandi

PIKIRAN RAKYAT - Pengembangan nuklir yang dilakukan oleh Iran hingga kini terus ditentang oleh negara-negara barat.

Terbaru, Pemerintah Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan mereka memiliki "keprihatinan besar" atas pengumuman dari Iran yang akan mulai memperkaya uranium hingga 60 persen.

Sebuah pernyataan bersama dari ketiga negara pada Rabu, 14 April 2021 waktu setempat menyebut keputusan Iran tersebut sebagai "perkembangan serius karena produksi uranium yang sangat diperkaya merupakan langkah penting dalam produksi senjata nuklir,"

"Iran tidak memiliki kebutuhan sipil yang kredibel untuk pengayaan pada tingkat ini," kata pernyataan itu seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Masih Berkonflik dengan Houthi, Arab Saudi Sepakat Pasok Minyak ke Yaman

Baca Juga: Ombudsman: Pertamina Abaikan Protes Warga Soal Bau Menyengat Sebelum Kebakaran Kilang Balongan

"Kami juga mengungkapkan keprihatinan kami atas laporan bahwa Iran berencana memasang 1.000 sentrifugal tambahan di Natanz yang secara signifikan akan meningkatkan kapasitas pengayaan nuklir Iran," ujar pernyataan itu merujuk pada fasilitas di tengah Iran yang mengalami serangan pada Minggu.

Pengumuman Iran itu "sangat disesalkan" lantaran datang pada saat semua peserta dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPoA) dan AS telah memulai diskusi substantif dengan tujuan menemukan solusi diplomatik cepat untuk merevitalisasi dan memulihkan JCPoA.

"Komunikasi berbahaya dari Iran baru-baru ini bertentangan dengan semangat konstruktif dan itikad baik dari diskusi ini," ucap mereka.

"Mengingat perkembangan baru-baru ini, kami menolak semua langkah eskalasi oleh aktor mana pun dan menyerukan kepada Iran untuk tidak memperumit proses diplomatik," kata pernyataan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat