PIKIRAN RAKYAT - Saat ini sejumlah negara tengah menjalani vaksinasi Covid-19.
Namun, program vaksinasi Covid-19 mengalami hambatan khususnya di negara yang masih dilanda konflik bersenjata.
Yaman merupakan salah satu negara yang masih dilanda konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah.
Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency, Pemerintah Yaman pada Selasa, 20 April 2021 waktu setempat memulai program vaksinasi Covid-19 untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Sempat Diabaikan, AS Akhirnya Undang Pakistan ke KTT Perubahan Iklim
Baca Juga: Derek Chauvin Dinyatakan Bersalah Atas Pembunuhan George Floyd, Warga AS Rayakan Putusan Pengadilan
Wakil Menteri Kesehatan Yaman Ali Al-Walidi, mengatakan bahwa kampanye vaksinasi itu berlangsung di 13 provinsi dan 22 provinsi lain yang berada di bawah kendali kelompok Houthi.
Dirinya mengatakan kampanye tersebut akan mencakup 317.363 petugas kesehatan, orang tua dan pasien penyakit kronis dan dilaksanakan atas dukungan dari WHO dan UNICEF serta Pusat Bantuan dan Aksi Kemanusiaan Raja Salman.
Al Walidi mengatakan program itu akan berlangsung 14 hari dan dilakukan oleh 1.740 petugas kesehatan.
Dirinya juga menuturkan vaksin AstraZeneca yang digunakan dalam kampanye vaksinasi itu aman dan efektif serta digunakan oleh negara-negara Arab kepada warganya, dan efektivitasnya telah terbukti tanpa memperhatikan adanya efek yang merugikan.