PIKIRAN RAKYAT - Presiden AS Joe Biden akan mengangkat isu persekusi China terhadap komunitas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang dalam pertemuan G7 di Inggris pada Juni 2021.
Sebelumnya, AS telah bergabung dengan Uni Eropa, Kanada, Inggris dalam memberikan sanksi kepada China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap komunitas Muslim Uighur.
Peneliti hak asasi manusia dari PBB mengatakan, setidaknya ada satu juta Muslim Uighur yang ditahan di sebuah kamp oleh pemerintah China.
Sejumlah aktivis dan politisi di Eropa dan AS mengklaim, China telah melakukan penyiksaan hingga menerapkan kerja paksa bagi Muslim Uighur.
Baca Juga: Cari KRI Nanggala-402, Menhan AS Bicara dengan Prabowo: Kami Akan Kirim Pesawat P-8 Poseidon
Di sisi lain, China menampik segala tuduhan itu. China mengatakan, apa yang terjadi sebenarnya di Xinjiang adalah pelatihan kerja untuk komunitas Muslim Uighur, bukan kerja paksa.
Terlepas dari itu, Joe Biden akan tetap membawa isu persekusi China terhadap komunitas Muslim Uighur di pertemuan G7.
Joe Biden akan menekankan bahwa negara yang menghormati nilai-nilai demokrasi masih mampu menyelesaikan segala persoalan penting yang dihadapi dunia.
Baca Juga: Singapura hingga Amerika Serikat Turut Membantu, Dugaan Titik KRI Nanggala-402 Diungkap Kapuspen TNI
"Dan negara-negara yang otoriter (seperti China) tidak akan mampu melakukannya," sebut Daleep Singh selaku penasihat keamanan nasional Joe Biden dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari Aljazeera pada 24 April 2021.