kievskiy.org

10 Juta Pelajar Myanmar Mogok Sekolah, Takut Diperbudak Militer

Ilustrasi militer Myanmar.
Ilustrasi militer Myanmar. /Instagram.com/@myanmar.tatmadaw

PIKIRAN RAKYAT - Pelajar di Myanmar ramai-ramai menolak masuk sekolah seiring rencana junta militer Myanmar membuka lagi sekolah tatap muka pada Juni 2021.

Juru Bicara junta militer Myanmar Mayjen Zaw Min Tun mengatakan, akan membuka kembali sekolah dasar negeri, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas pada 1 Juni 2021.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Globe and Mail pada 18 Mei 2021, total ada sekitar 10 juta pelajar di Myanmar yang menolak masuk sekolah jika junta militer masih berkuasa.

Gerakan itu dilakukan seiring kegelisahan para pelajar akan apa yang disebut 'pengajaran perbudakan ala militer'.

Baca Juga: Pria di Gaza Tetap Bersyukur Meski Israel Hancurkan Toko Bukunya, Rela Tak Makan demi Membangunnya

"Saya mau masuk sekolah ketika revolusi (melengserkan junta militer) berhasil," ujar Eain, salah satu pelajar di Myanmar, berusia 14 tahun.

"Saya takut pergi ke sekolah jika militer masih berkuasa. Saya harus berkontribusi terhadap perjuangan merebut demokrasi," tuturnya.

Myanmar bergejolak sejak 1 Februari 2021 saat junta militer yang dipimpin Min Aung Hlaing mengudeta kepemimpinan Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Teriak Boikot Produknya, Indonesia Ternyata Impor Senjata dari Israel

Aung San Suu Kyi yang berasal dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi dituding melakukan kecurangan saat memenangi pemilihan umum.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat