PIKIRAN RAKYAT - Selama menjadi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu merupakan Perdana Menteri terlama dalam sejarah, ia tercatat sudah menjabat selama 12 tahun.
Namun kali ini, lawan politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mencapai kesepakatan dengan membentuk pemerintah koalisi yang bertujuan untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu setelah 12 tahun berkuasa di Israel.
Pemimpin partai Yesh Atid, Yair Lapid, mencapai kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Mansour Abbas, yakni seorang kepala partai Arab Bersatu. Mereka juga membentuk koalisi sebelum batas waktu tengah malam.
Dalam mencapai tujuannya, sebanyak delapan partai akan menjadi bagian dari pemerintahan koalisi di bawah kepemimpinan Naftali Bennett yang memimpin partai sayap kanan Yamina, dan Lapid.
Lapid memberi tahu Presiden Reuven Rivlin bahwa dia telah mendapatkan cukup kursi di Knesset (parlemen Israel).
Tentunya untuk membentuk pemerintahan, mereka juga telah ditugaskan untuk membentuk koalisi setelah Benjamin Netanyahu gagal melakukannya.
Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Anadolu Agency, Presiden Rivlin memberi selamat kepada Lapid dan partai-partai koalisi melalui Twitter.
“Selamat kepada Anda @yairlapid dan kepada para kepala partai atas persetujuan Anda untuk membentuk pemerintahan. Kami berharap Knesset akan bersidang sesegera mungkin untuk meratifikasi pemerintah, sesuai kebutuhan,” tulis Rivlin.
Baca Juga: Masalah Kuota Haji 2021, Fadli Zon: Seharusnya Jokowi Bicara atau Bertemu Langsung Raja Salman