kievskiy.org

Joe Biden Beri Reaksi Masalah di Afghanistan, Izinkan Ribuan Tentara As Bantu Evakuasi

Ilustrasi tentara AS.
Ilustrasi tentara AS. /Pixabay/Military_Material

PIKIRAN RAKYAT – Usai Taliban merebut kekuasaan pemerintahan hingga menyebabkan Presiden Ashraf Ghani angkat kaki, pemerintah Amerika Serikat (AS) menerjunkan 1.000 tentara tambahan untuk membantu mengevakuasi staf kedutaannya dari Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Menurut pers Amerika, keputusan menit terakhir pemerintahan Joe Biden ini mencerminkan kondisi keamanan yang sangat parah di Afghanistan.

Pasalnya, Taliban telah membuat kemajuan militer yang cepat dengan mengambil alih Afghanistan ketika pasukan pemerintah melarikan diri atau menyerah.

Menurut juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, Taliban mengambil alih kendali istana presiden di Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021.

Baca Juga: Dua Warga Afghanistan Terlempar dari Pesawat di Udara Saat Melarikan Diri dari Taliban

Ini terjadi setelah perang antara Taliban dengan pemerintah pecah hingga menyebabkan banyak korban dari warga sipil, termasuk masuknya Taliban ke Ibu Kota negara itu dan kepergian Presiden Ashraf Ghani bersama para pembantu dekatnya.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency, Selasa, 17 Agustus 2021, Kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah menyebutkan bahwa Ashraf Ghani telah meninggalkan Afghanistan melalui pesan video.

"Dia (Ashraf Ghani) meninggalkan Afghanistan dalam waktu yang sulit. Tuhan meminta pertanggungjawabannya," katanya dengan menggunakan bahasa Persia.

Setelah kepergian Ashraf Ghani, mantan Presiden Hamid Karzai, politisi veteran Gulbuddin Hekmatyar dan Abdullah membentuk dewan dengan tujuan memastikan kelancaran transfer kekuasaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat