kievskiy.org

Tokoh Perempuan Afghanistan Tagih 'Janji Manis' Taliban: Saya Mencoba untuk Percaya

Ilustrasi.
Ilustrasi. / Pixabay/fsHH Pixabay/fsHH

PIKIRAN RAKYAT – Taliban tampaknya memberikan angin segar terhadap nasib perempuan di Afghanistan yang mengkhawatirkan nasib dan masa depan mereka.

Pasalnya, selama masa pemerintahan Taliban tahun 1996-2001, para perempuan tidak boleh bekerja dan dihukum seperti dirajam, dicambuk, dan digantung.

Dalam konferensi pers perdana di Kabul pada Selasa, 17 Agustus 2021, Taliban pun berjanji akan melindungi hak asasi perempuan.

“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kita punya kerangka kerja, tentu saja. Para perempuan akan sangat aktif dalam masyarakat, tetapi dalam kerangka Islam,” tutur juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Gelagat Ashanty ke Anang Hermansyah Berubah Drastis, Imbas Kedekatan Aurel ke Krisdayanti?

Selain itu, pria yang telah menjadi tokoh bayangan selama bertahun-tahun itu menambahkan bahwa “Tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan” dan “mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami”.

Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa kelompoknya telah berkembang, dan tidak akan mengambil tindakan sama seperti yang mereka lakukan di masa lalu.

“Akan ada perbedaan bila menyangkut tindakan yang akan kita ambil, dibandingkan dengan 20 tahun lalu,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, ketua dewan perempuan Afghanistan Fatana Gailani mengatakan bahwa Taliban harus mengungkap ‘program untuk masa depan perempuan Afghanistan’.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat