kievskiy.org

Taliban: Tak Ada Demokrasi, Afghanistan Tetapkan Hukum Syariah

Taliban mendeklarasikan telah menguasai Kabul, Afghanistan.
Taliban mendeklarasikan telah menguasai Kabul, Afghanistan. /Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Anggota senior Taliban Waheedullah Hashimi menjelaskan Taliban tidak akan menganut sistem demokrasi.

Pasalnya, sistem demokrasi dinilai tidak memiliki basis di Afghanistan. Sehingga, Taliban akan menerapkan hukum syariah.

"Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kita," kata Hashimi dikutip dari Sputnik News, Kamis 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Giliran The Hermansyah yang di Geser, Atta-Aurel dapat Perlakuan Khusus dari Krisdayanti dan Raul

"Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Ini adalah hukum Syariah dan hanya itu," ujar Hashimi.

Soal pemimpin Afghanistan, Hashimi mengatakan satu dari 3 wakil Akhundzada yang akan mengambil peran pemimpin.

Ketiga wakil tersebut adalah, Mawlavi Yaqoob (putra Mullah Omar, mantan pemimpin tertinggi Taliban), Doha Abdul Ghani Baradar (kepala kantor politik Taliba), dan Sirajuddin Haqqani (salah satu anggota paling senior Taliban dan kepala jaringan milisi Haqqani).

Baca Juga: 12 Orang Tewas Saat Mencoba Kabur Lewat Bandara, Taliban Mendesak Warga Afghanistan Segera Kembali ke Rumah

Untuk lebih lanjutnya, Hashimi menjelaskan Taliban masih membicarakan pembentukan militer nasional baru bekerja sama dengan tentara pemerintahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat