kievskiy.org

Kuasa Taliban dan Nasib LGBT di Afghanistan, 'Lebih Mengerikan dari Sebelumnya'

Ilustrasi LGBT.
Ilustrasi LGBT. /Pixabay/Filmbetrachter

PIKIRAN RAKYAT – Komunitas LGBT+ di Afghanistan kini diselimuti oleh ketakutan, usai kekuasaan di negara tersebut diambil alih oleh kelompok Taliban.

Seperti para pria gay di Kabul yang mengatakan bahwa mereka takut nyawa mereka terancam di bawah kekuasaan Taliban.

Semenjak Afghanistan dirampas, mereka mengaku hanya bisa bersembunyi di rumah dan bertahan, dengan harapan evakuasi dari barat sebelum Taliban mengeluarkan ancaman untuk menghukum mati LGBT+.

Meski kelompok Taliban mengatakan warga Afghanistan tidak perlu takut, tetapi berdasarkan laporan, pria gay mati dirajam ketika terakhir kali kelompok itu berkuasa.

Baca Juga: Vladimir Putin: Islam Identik Terorisme Hanyalah Permainan AS, Siapa Musuh Barat Selanjutnya?

Selain itu, dukungan yudisial untuk pengembalian hukuman mati tersebut saat ini telah membuat beberapa LGBT+ meringkuk di dalam rumah.

“Saya merasa sangat tidak nyaman, hanya menangis dan berpikir ‘apa yang akan terjadi?’,” ucap seorang mahasiswa berusia 21 tahun di Kabul secara anonim untuk melindungi identitasnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Openly News, Jumat, 20 Agustus 2021.

Taliban ‘menyapu’ Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021 lalu, dan menyelesaikan pengambilalihan negara secara cepat setelah Amerika Serikat mulai menarik pasukannya.

Baca Juga: Jersey Terbaru Ajax Amsterdam Terinspirasi Lagu Bob Marley, Simak Cerita di Baliknya

Bahkan, sebelum pengambilalihan, pria gay mengatakan sudah terlalu berbahaya bagi mereka untuk hidup secara terbuka di Afghanistan, tidak peduli perubahan apa pun yang telah dimenangkan selama lebih dari 20 tahun terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat