kievskiy.org

Demo Penunjukan Rektor, Presiden Turki Erdogan Sebut Mahasiswa Sebagai Teroris dan Kecam LGBT

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /instagram.com/rterdogan


PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahnya tidak akan membiarkan demonstrasi mahasiswa selama sebulan di salah satu universitas Turki tumbuh menjadi protes anti-pemerintah.

Dikutip dari Aljazeera, Jumat, 5 Februari 2021, Erdogan menyebut para pengunjuk rasa itu sebagai "teroris" dan mengecam gerakan LGBTQ tidak sesuai dengan nilai-nilai Turki.

Demonstrasi mahasiswa terjadi saat mereka menentang penunjukan Melih Bulu sebagai sebagai rektor  di Universitas Bogazici yang dipilih oleh Erdogan.

Baca Juga: UEFA Mulai Ambil Langkah Rombal Format Pertandingan Liga Champions

Para pengunjuk rasa mengatakan proses pemilihan rektor itu tidak demokratis dan ingin dia mengundurkan diri.

Akibat demonstrasi itu, lebih dari 250 orang ditahan di Istanbul dan 69 lainnya ditahan di Ankara.

Kerusuhan tersebut menandai beberapa demonstrasi terbesar sejak tahun 2013 ketika ratusan ribu orang berbaris menentang rencana pemerintah untuk membangun replika barak Ottoman di Taman Gezi Istanbul.

Baca Juga: Guyana Tolak Pendirian Kantor Taipei di Negaranya, Taiwan: karena Intimidasi China

“Negara ini tidak akan dijalankan oleh teroris. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mencegah ini,” kata Erdogan kepada anggota Partai AK.

Dia mengatakan pengunjuk rasa muda itu tidak memiliki "nilai-nilai nasional dan spiritual" Turki dan merupakan anggota kelompok "teroris".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat