kievskiy.org

Turki Merapat ke Israel, Presiden Erdogan Diminta Penuhi Satu Syarat Khusus

Ilustrasi bendera Israel dan potret Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Ilustrasi bendera Israel dan potret Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Kolase pixabay/PublicDomainPictures dan instagram.com/rterdogan

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan belum lama ini mengatakan ingin membina kembali hubungan Turki-Israel. Ucapan Presiden Erdogan yang dikenal keras terhadap Israel itu cukup mengejutkan.

Kendati demikian, Israel tidak mentah-mentah menerima permintaan Presiden Erdogan. Sebelum Turki-Israel jauh lebih 'mesra', Presiden Erdogan harus memenuhi syarat khusus berkaitan dengan Palestina.

Israel mendesak Presiden Erdogan dan Turki menjauhi Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Hamas merupakan kelompok pejuang Palestina yang kerap menjadi hambatan bagi Israel, namun begitu dekat dengan Presiden Erdogan.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Covid-19 di Indonesia per 20 Januari 2021 Jadi 939.948, Ada Lonjakan 12.568 Kasus

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor, Israel meminta Presiden Erdogan menutup kantor Hamas di Istanbul, Turki.

Sebagai gantinya, Israel akan mengirim kembali duta besar ke Istanbul dan berbaik hati menjalin hubungan mesra dengan Turki.

"Erdogan akan senang jika duta kita kembali ke Ankara, tetapi masalah kita adalah aktivitas Hamas di Turki," kata pejabat pemerintahan Israel dikutip dari Ynet.

Baca Juga: BNPB: Maluku Tenggera Diguncang Gempa Magnitudo 5,5, Tidak Berpotensi Tsunami

Pada 2019, muncul klaim bahwa tokoh-tokoh senior pejuang Hamas Palestina menggunakan Istanbul sebagai tempat yang aman untuk berlindung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat