kievskiy.org

Serangan Drone AS Bunuh Anggota ISIS-K, Diyakini Dalang Serangan Bom Bunuh diri di Kabul

Pesawat tanpa awak atau drone milik militer AS
Pesawat tanpa awak atau drone milik militer AS /Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Militer Amerika Serikat langsung bertindak cepat usai mendapat perintah dari Presiden Joe Biden untuk membalas serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul, Afghanistan.

Militer AS mengatakan mereka menggunakan serangan pesawat tak berawak (drone) untuk membunuh seorang anggota kelompok ISIS-K yang berafiliasi dengan Afghanistan, pada Sabtu, 28 Agustus 2021, dikutip dari Global News.

Serangan balasan AS itu terjadi usai adanya indikasi bahwa ISIS berencana menyerang lagi saat evakuasi pasukan AS memasuki hari-hari terakhir yang dijadwalkan pada 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Pilih Vaksin Nusantara Meski Belum Dapat Izin Edar BPOM, Dahlan Iskan: Pakai Logika Saja

Joe Biden mengizinkan serangan drone itu dan diperintahkan langsung oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, kata seorang pejabat pertahanan.

Serangan udara itu diluncurkan dari luar Afghanistan kurang dari 48 jam setelah insiden bom bunuh diri di Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga Afghanistan.

Komando Pusat AS memberikan beberapa rincian dengan menyebutkan pihaknya yakin serangannya tidak membunuh warga sipil.

Komando Pusat mengatakan serangan drone itu dilakukan di provinsi Nangahar yang menargetkan seorang anggota ISIS yang diyakini terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Amerika Serikat di Kabul.

Baca Juga: Pilih Vaksin Nusantara Meski Belum Dapat Izin Edar BPOM, Dahlan Iskan: Pakai Logika Saja

"Serangan itu menewaskan satu orang," kata juru bicara Kapten Angkatan Laut AS, William Urban.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat