kievskiy.org

Bekas Penjaga Kamp Konsentrasi Auschwitz Merasa Malu

BERLIN, (PR).- Bekas penjaga kamp konsentrasi Auschwitz yang masih hidup meminta maaf kepada korban Nazi di pengadilan di Jerman dan menyatakan ia 'malu' bekerja untuk 'organisasi kriminal'. Reinhold Hanning yang kini berumur 94 tahun didakwa membantu terjadinya pembunuhan terhadap sekurangnya 17.000 orang di kamp tersebut saat menjadi prajurit SS tahun 1942-44. Hanning mengaku mengetahui apa yang terjadi di kamp tersebut tetapi tidak bertindak apa-apa untuk menghentikannya. Namun ia membantah keterlibatannya secara langsung dalam pembunuhan. Pengadilan terhadapnya akan dimulai pada bulan Februari tahun depan di Detmold. Nazi membunuh 1,1 juta orang di Auschwitz di selatan Polandia, dan sebagian besar korban adalah orang Yahudi. Hanning sedang bertugas saat itu ketika ratusan ribu Yahudi Hungaria dibunuh di sana dan mengaku terganggu dengan fakta bahwa ia bekerja untuk 'organisasi kriminal'. "Saya malu bahwa saya menyaksikan ketidakadilan dan tidak pernah berbuat apapun terhadapnya serta saya minta maaf untuk itu. Saya sungguh-sungguh minta maaf," kata Hanning. Ini adalah pertamakalinya Hanning bicara terbuka mengenai perannya di Auschwitz. Pihak penuntut menyatakan bahwa ia menemui tahanan Yahudi saat mereka tiba di kamp konsentrasi dan membawa mereka ke kamar gas untuk dieksekusi. Keputusan pengadilan diperkirakan akan diambil bulan Mei. Namun pada usianya kini, para ahli memperkirakan ia tak akan menjalani hukuman kurungan mengingat proses persidangan dan banding yang panjang. Seorang penyintas Auschwitz yang juga mengajukan gugatan Leon Schwarzbaum berada di pengadilan saat Hanning menyatakan permohonan maaf dan Schwarzbaum menyatakan itu tak cukup. "Saya kehilangan 35 orang anggota keluarga, bagaimana dia minta maaf untuk itu?" kata pria berumur 95 tahun itu sebagaimana dikutip kantor berita AP dan dilansir BBC. "Saya tidak marah, saya tak ingin ia masuk penjara tapi ia harus bersaksi lebih banyak bagi generasi muda saat ini karena kebenaran sejarah itu sangat penting," kata Schwarzbaum. Tahun lalu, pengadilan Jerman menghukum Oskar Groening, 94 tahun, empat tahun penjara dengan dakwaan membantu pembunuhan terhadap sekurangnya 300 ribu orang di Auschwitz. Dikenal sebagai 'akuntan Auschwitz,' Groening diduga bertugas untuk menghitung uang kertas yang disita dari para tahanan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat