LONDON, (PR).- Obesitas sering dikaitkan dengan beberapa penyakit kanker. Sedikitnya ada tujuh jenis kanker yang membayanginya, salah satunya adalah kanker usus. Buktinya, Inggris memiliki tingkat obesitas tertinggi di Eropa Barat dan mereka mengidap kanker. Dailymail mengabarkan, sebuah studi menunjukkan jika kesehatan hampir 1.000 pria dan wanita dengan sindrom Lynch sangat berisiko menderita kanker usus. Hal itu relatif terjadi pada usia muda. Dibanding mereka yang berbadan ramping, orang yang kelebihan berat badan tiga kali lebih berisiko terserang kanker. Namun Journal of Clinical Oncology melaporkan, mengonsumsi aspirin dapat mengurangi risiko terkena kanker bagi mereka yang memeiliki berat badan berlebih. Studi selama sepuluh tahun menemukan jika obat penghilang rasa sakit aspirin yang populer dan murah secara dramatis telah mengurangi risiko kanker usus pada pria dan wanita obesitas. John Burn, peneliti genetika klinis di Newcastle University mengatakan, "Banyak orang yang berjuang dengan berat badan mereka dan ini menunjukkan risiko kanker tambahan namun hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi aspirin.” Penelitian sebelumnya telah menyimpulkan bahwa aspirin dapat melindungi dari sejumlah kanker termasuk paru-paru, payudara, dan tumor prostat. Telah dihitung bahwa jika semua orang di Inggris yang berusia antara 50 dan 64 mengonsumsi aspirin selama sepuluh tahun, hal itu akan menyelamatkan 6.000 nyawa dalam setahun. Akan tetapi, kekhawatiran tetap ada yaitu risiko efek samping obat tersebut. “Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang memiliki kanker, Anda pasti berpikir hal ini bisa menjadi solusi,” ujar Burn. Namun ia menegaskan, sebelum mengonsumsi obat tersebut, mereka harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter karena aspirin dapat menyebabkan efek samping sangat serius seperti menimbulkan stroke yang mematikan. (Wahyu Abdurohman)***