kievskiy.org

Obat Bermerek dan Generik Sama Baiknya?

Apakah Obat Bermerek dan Generik sama Baiknya? Sebuah penelitian baru menunjukkan obat biologis generik sama efektifnya dengan obat bermerek. Peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg menemukan bahwa obat biologis generik yang digunakan untuk untuk mengobati pasien dengan radang sendi, radang usus dan psioriasis, aman dan efektif, sesuai dengan press release dari sekolah tersebut seperti diwartakan oleh IB Times. United Press International mengatakan, ini merupakan perkembangan yang sangat penting. Biologis maksudnya adalah obat-obat yang terbuat dari sel-sel hidup. Menurut HealthDay, obat ini biasanya sulit untuk dibuat versi generiknya, sehingga perusahaan pembuat obat biologis bermerek menyatakan bahwa obat biologis generik tidak akan sama seperti obat bermerek. Namun dengan adanya versi generik yang efektif, atau biosimilar, hal ini bisa menghemat pengeluaran pasien dan juga sistem kesehatan. Dr. Caleb Alexander, ketua penelitian yang merupakan seorang profesor di Johns Hopkins dan Wakil Direktur Pusat Keamanan dan Efektivitas Obat universitas tersebut menyatakan bahwa telah banyak pertanyaan mengenai perbandingan obat bermerek dan obat generik ini. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, Dr. Alexander dan rekan-rekannya menganalisis 19 studi tentang Inflectra, sebuah biosimilar untuk Remicade, obat untuk arthritis dan sindrom iritasi usus besar. Hasilnya, mereka menemukan biosimilar yang sama aman dan efektifnya dengan obat bermerek. "Berdasarkan bukti yang tersedia, kami menyimpulkan bahwa produk yang kami pelajari sebanding dengan obat bermerek dan tentunya pasti akan lebih murah," kata Dr. Alexander. Inflectra adalah biosimilar pertama yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada bulan April lalu. Alexander mengatakan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk melihat lebih dalam jenis lain dari biosimilar yang efektif, termasuk insulin dan obat untuk kanker. Siaran pers dari Johns Hopkins mencatat bahwa pada 2017, obat biologis diharapkan untuk merambah 20 persen dari keseluruhan pasar farmasi. "Biologis adalah harapan di masa depan. Dan inilah yang akan banyak berkembang pada pasar farmasi di tahun-tahun mendatang," kata Alexander dalam akhir pernyataannya. (Riko Pratama/Adinda Alsya Denissa)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat