kievskiy.org

Pabrik Microsoft dan Apple Akan Kembali ke AS

CEO Apple Tim Cook melambaikan tangan dalam sebuah acara di Cupertino, California AS, 27 Oktober 2016.*
CEO Apple Tim Cook melambaikan tangan dalam sebuah acara di Cupertino, California AS, 27 Oktober 2016.*

WASHINGTON, (PR).- Presiden terpilih AS Donald Trump mengaku gembira setelah ditelefon oleh dua CEO perusahaan terbesar dunia, Microsoft (Bill Gates) dan Apple (Tim Cook). Seperti dilaporkan Yahoo News, Jumat 25 November 2016, Trump beserta dua tokoh berpengaruh di dunia bisnis tersebut, mendiskusikan soal upaya mereka untuk membawa kembali lini produksi Microsoft dan Apple ke Amerika Serikat setelah selama ini berkutat di Tiongkok dan negara lainnya yang upah karyawannya murah. "Saya sangat senang karena kemarin mendapat telefon dari Bill Gates. Kita bicara banyak, sungguh diskusi yang sangat hebat. Saya juga dapat telefon dari Tim Cook. Dia paham mengapa saya ingin Apple kembali diproduksi di Amerika Serikat, bukan di negara lain," ujar Trump. Dalam hal ini, kata Trump, dia menjelaskan kepada CEO Apple bahwa sebagai perusahaan AS, Apple seharusnya membangun pabrik-pabrikya di AS, bukan di Tiongkok, Vietnam, atau negara lainnya. Trump berjanji akan membuat sejumlah kebijakan insentif buat para pengusaha sehingga mereka tak lagi membangun pabrik di luar negeri. Salah satu kebijakannya yang akan menguntungkan pengusaha, lanjut Trump, adalah pemotongan pajak perusahaan. "Akan ada potonggn besar untuk pajak perusahaan. Anda para pengusaha akan senang dengan hal tersebut," ujar Trump. Semasa kampanye, Trump berjanji bahwa jika terpilih sebagai presiden, dia akan memotong pajak perusahaan dari 26 persen saat ini menjadi 15 persen. Bahkan, Trump juga akan menerapkan pajak khusus sebesar 10 persen yang berlaku sekali saat perusahaan AS di luar negeri direlokasi ke Amerika. Pembicaraan antara Trump dan Tim Cook, khususnya, cukup mengejuutkan karena semasa kampanye, Trump sempat mengecam Apple karena mendirikan perusahaan di Tiongkok. Bahkan, saat itu Trump pun berhenti menggunakan Apple karena kesal dengan perusahaan TI terbesar di dunia itu. Trump diketahui memiliki dua telefon seluler, Apple dan Samsung. Yang sering dipakai untuk mencuit dan kegiatan lainnyya di media sosial adalah ponsel Samsung. Saat ini tak diketahui, apakah setelah terpilih sebagai presiden AS, Trump kembali menggunakan Apple atau tetap setia dengan Samsung. Yang jelas, setelah dilantik, dia harus mengikuti protokoler negara karena -dengan alasan keamanan- hanya ponsel tertentu yang boleh dipakai presiden. Selama hampir delapan tahun berkuasa, Presiden Barack Obama setia menggunakan BlackBerry yang memang menjadi salah satu ponsel yang lolos uji keamanan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat