kievskiy.org

Rektor Baru yang Ditunjuk Taliban Melarang Wanita Mengajar atau Kuliah di Universitas Kabul

Anggota kelompok Taliban.
Anggota kelompok Taliban. /Reuters/Stringer


PIKIRAN RAKYAT - Rektor baru yang ditunjuk Taliban di Universitas Kabul, Afghanistan mengumumkan peraturan baru bahwa wanita tidak lagi diizinkan mengajar, bekerja atau kuliah di kampusnya.

Rektor Universitas Kabul, Mohammad Ashraf Ghairat mengatakan larangan itu berlaku 'sampai lingkungan Islami tercipta'.

"Selama lingkungan Islam yang nyata tidak disediakan untuk semua, wanita tidak akan diizinkan untuk datang ke universitas atau bekerja. Islam dulu," kata Ghairat dikutip dari Hindustan Times, Selasa, 28 September 2021.

Baca Juga: Lama Berstatus Janda, Umi Pipik Buka Suara Soal Rencana Menikah Lagi: Pengennya...

Sekitar 70 anggota staf pengajar di universitas itu telah mengundurkan diri setelah Taliban memecat Wakil Rektor Muhammad Osman Baburi dan menggantikannya dengan Muhammad Ashraf Ghairat.

Pengangkatan Ghairat sebagai Rektor di Universitas Kaul itu menuai protes di media sosial. Banyak kritikan muncul yang menyoroti Ghairat di Twitter tahun lalu yang membenarkan pembunuhan wartawan.

Media lokal melaporkan bahwa kementerian pendidikan tinggi Afghanistan mengatakan dalam sebuah arahan bahwa universitas adalah aset intelektual dan tidak boleh dinamai dengan nama pemimpin politik atau etnis.

Sejak mengambil alih kendali di Afghanistan, Taliban telah mengeluarkan sejumlah diktat, sebagian besar tentang pembatasan gerakan perempuan.

Baca Juga: Umi Pipik Bersyukur, Isyaratkan Ada Pertemuan dengan Istri Kedua dan Anak Lelaki Mendiang Uje

Awal bulan ini, Sputnik News melaporkan Taliban melarang pegawai perempuan memasuki kementerian urusan perempuan di Kabul, dan hanya mengizinkan laki-laki masuk ke dalam gedung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat