kievskiy.org

Buntut Kapal Selam Nuklir, Indonesia Was-was Atas Tindakan Australia dalam AUKUS

Kapal selam nuklir China
Kapal selam nuklir China /dok. Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Indonesia menilai kemitraan pertahanan baru antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia (AUKUS) dapat meningkatkan risiko konflik geopolitik langsung di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kesepakatan AUKUS, Australia akan membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya.

Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri RI untuk Asia-Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, mengatakan bahwa wajar bagi Indonesia untuk merasa was-was terkait pembentukan AUKUS.

Baca Juga: Pamer Kekuatan Besar, China Terbangkan 25 Jet Tempur ke Wilayah Udara Taiwan

“Terdapat alasan-alasan yang logis untuk bagi Indonesia untuk menjadi was-was karena tindakan yang diambil oleh Australia akan mengubah situasi geopolitik di kawasan, ini akan menjadi faktor yang mendestabilisasi,” katanya dalam acara diskusi "AUKUS: Responses from Southeast Asia" yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community Indonesia di Jakarta, Jumat, 1 Oktober 2021, dikutip dari Antara.

Menurut Jailani, langkah tersebut akan menjadi faktor yang menyebabkan destabilisasi.

“Karena tak ada yang namanya akuisisi kapal selam tenaga nuklir yang tanpa kemungkinan munculnya perlombaan senjata nuklir,” katanya.

“Tak hanya karena Australia merupakan tetangga dekat kami, tapi karena AUKUS juga memunculkan kekhawatiran bahwa persenjataan yang ditandai dengan meningkatnya proyeksi kekuatan di wilayah kita sudah dekat,” ujarnya.

Baca Juga: Mengaku Tak Pernah Bohongi Nagita Slavina, Raffi Ahmad Buat Alasan: Cuma Menunda Fakta Aja

Lebih lanjut, Jailani mengatakan Indonesia telah menegaskan posisinya terkait situasi geopolitik di kawasan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat