kievskiy.org

Setengah Negara Termiskin Dunia Berada dalam Kesulitan Utang Luar Negeri, World Bank Berharap kepada China

Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/CryptoSkylark

PIKIRAN RAKYAT – Bank Dunia (World Bank) sebut laporan Statistik Utang Internasional 2022 menunjukkan peningkatan dramatis dalam kerentanan utang yang dihadapi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Laporan itu mencatat Stok Utang Luar Negeri oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah digabungkan naik 5,3 persen pada 2020 menjadi 8,7 triliun dolar AS atau setara Rp122.473.380.000.000.000,00 yang mempengaruhi negara di seluruh kawasan.

Dilaporkan bahwa kenaikan utang luar negeri melampaui pendapatan nasional bruto atau GNI-Gross National Income dan pertumbuhan ekspor dengan rasio utang luar negeri terhadap GNI, tidak termasuk China.

Lantaran China naik lima poin persentase menjadi 42 persen pada tahun 2020, sementara rasio utang terhadap ekspor melonjak menjadi 154 persen pada 2020 dari 126 persen pada 2019.

Baca Juga: Tetangga Mendadak Minta Maaf ke Kakek Suhud, Netizen Sandingkan dengan Kasus Babi Ngepet Depok

Merespons hal tersebut, Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bahwa dirinya berharap China akan meningkatkan sumbangannya dana Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) untuk negara-negara termiskin.

Ia menyampaikan kepada Komite Bretton Woods (kelompok pendukung yang berbasis di AS) bahwa dirinya melibatkan China, Rusia, Turki, Inggris, dan negara-negara donor lainnya ketika Bank Dunia (World Bank) berupaya mengumpulkan sekira 100 miliar dolar atau Rp1,4 kuadriliun untuk dana tersebut pada akhir tahun.

Dia mengatakan bahwa ekonomi China telah tumbuh. Selain itu, Beijing dapat meningkatkan donasi yang sebelumnya sudah cukup besar kepada IDA dan Jepang berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang besar.

Baca Juga: Sebongkah Batu Meteor Tergeletak di Kasur Wanita di Kanada: Saya Bersyukur Masih Hidup

Pejabat keuangan G20 dengan perekonomian maju mengatakan bahwa pihaknya menantikan masuknya sumbangan dana besar-besaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat