kievskiy.org

Setelah Aksi Slobodan Praljak, Pengadilan Internasional Tingkatkan Keamanan

KOMANDAN perang pasukan Kroasia Bosnia, Slobodan Praljak, meminum potasium sianida saat persidangan di pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda, 29 November 2017.*
KOMANDAN perang pasukan Kroasia Bosnia, Slobodan Praljak, meminum potasium sianida saat persidangan di pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda, 29 November 2017.*

DEN HAAG, (PR).- Kepolisian Belanda meningkatkan keamanan di Mahkamah Kejahatan Perang di Den Haag, Minggu 3 Desember 2017. Upaya itu dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden bunuh diri seperti yang dilakukan penjahat perang Bosnia, Slobodan Praljak (72) pekan lalu.

Seperti dilaporkan The Guardian, polisi Belanda masih menyelidiki kasus kematian warga Kroasia-Bosnia Slobodan Praljak di kursi terdakwa saat hakim akan membacakan vonis. Insiden itu disaksikan banyak warga dunia karena saat itu sidang dilakukan secara langsung.

Aksi Praljak sangat mengejutkan karena baru pertama kali penjahat perang bunuh diri meminum sianida saat disidang. Ia dijatuhi hukuman 20 tahun karena melakukan kejahatan perang terhadap warga Bosnia saat perang berlangsung di negara Eropa tengah.

Karena tak ingin kecolongan, penyelidik di Pengadilan Kejahatan Perang PBB di Den Haag bekerja sama dengan polisi setempat meningkatkan keamanan. Mereka tak ingin narapidana lainnya akan meniru dan "melakukan aksi Praljak".

Aksi bunuh diri Praljak dilakukan di mimbar pengadilan dan juga disiarkan secara langsung oleh televisi di seluruh dunia. Aksi itu telah membuat banyak kalangan mencemooh dan mengkritik prosedur keamanan yang selama ini dibanggakan pengadilan internasional tersebut.

Petugas keamanan dipertanyakan

Di saat polisi Belanda masih menyelidiki kasus tersebut, pengadilan telah menunjuk hakim Gambia Hassan Jallow untuk mengungkap bagaimana Praljak memperoleh sebotol potasium sianida. Jaksa Belanda mengklaim sianida itu jadi penyebab tewasnya sang penjahat perang Bosnia tersebut.

Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa saat insiden bunuh diri Praljak terjadi, penjagaan keamanan di mahkamah internasional di Den Haag tersebut sangat minim. Penyelidik yakin, jika keamanan diperketat saat itu, maka aksi bunuh diri bisa digagalkan.

Sebagian besar pengadilan di Den Haag memiliki seorang penjaga berseragam biru di mimbar pengadilan di samping terdakwa. Namun, saat Praljak disidang akhir November 2017 lalu, tak ada petugas keamanan di samping Praljak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat