kievskiy.org

AS Mengutuk Pemerintah Militer Myanmar Terkait Gempuran di Negara Bagian Chin: Serangan Menjijikkan

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price  mendesak dunia untuk meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas agresi di Chin.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mendesak dunia untuk meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas agresi di Chin. /Instagram.com/@moorishmovement Instagram.com/@moorishmovement

PIKIRAN RAKYAT- Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada Minggu, 31 Oktober 2021, bahwa Amerika Serikat (AS) "sangat prihatin" tentang laporan pasukan keamanan Myanmar yang melakukan agresi di negara bagian Chin barat.

Kecaman AS itu dilayangkan kepada militer Myanmar setelah mereka melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan menghancurkan lebih dari 100 rumah serta gereja-gereja Kristen di Chin.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS pun mendesak masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas serangan ini.

Baca Juga: Komentator Asing Takjub Lihat Pukulan Melengkung Kevin Sanjaya di Final French Open 2021

"Serangan-serangan menjijikkan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban militer Burma," kata Ned Price, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman CNA.

"Dan mengambil tindakan untuk mencegah pelanggaran berat dan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah penyerahan senjata ke militer," sambungnya.

Media lokal dan saksi mata melaporkan, pada hari Jumat, pasukan pemerintah telah menembaki kota Thantlang setelah konfrontasi dengan pasukan pertahanan diri setempat.

Baca Juga: Pria Berkostum Joker di Jepang Meneror Penumpang Kereta di Tokyo, 17 Orang Menjadi Korban

Api kemudian melalap kota itu, dan menghancurkan puluhan rumah dan bangunan di sekitarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat