kievskiy.org

Ketegangan dengan Tiongkok Meningkat, Taiwan Gelar Latihan Militer

HELIKOPTER AH-64 Apache milik taiwan memuntahkan amunisinya dalam latihan militer di pangkalan udara Ching Chuan Kang, Taichung, Taiwan Kamis 7 Juni 2018.*
HELIKOPTER AH-64 Apache milik taiwan memuntahkan amunisinya dalam latihan militer di pangkalan udara Ching Chuan Kang, Taichung, Taiwan Kamis 7 Juni 2018.*

TAIWAN, (PR).- Taiwan menggelar simulasi serangan sebagai bagian dari latihan militer tahunan, Kamis 7 Juni 2018 bersamaan dengan meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.

Latihan militer itu dipimpin langsung Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan disaksikan raja e Swatini, negara kerajaan yang dulunya dikenal dengan nama Swaziland.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya di bawah kebijakan Satu Tiongkok. Beijing juga sering mengancam akan menggunakan kekuatan bersenjata untuk memulihkan kekuasaan atas wilayah yang mereka sebut sebagai provinsi pembangkang tersebut.

Angkatan udara Tiongkok sudah beberapa kali menggelar manuver militer di dekat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir. Oleh pemerintah Taiwan, aksi itu dikecam sebagai bentuk intimidasi.

"Efektivitas pertempuran angkatan bersenjata kami adalah jaminan keamanan nasional. Angkatan bersenjata adalah dasar dari masyarakat yang berkembang dan merupakan kekuatan cadangan untuk menjaga nilai-nilai demokrasi dan kebebasan," kata Tsai dalam latihan militer di pusat kota Taichung.

"Sepanjang angkatan bersenjata masih ada, Taiwan juga masih ada," kata sang presiden perempuan itu.

Lebih dari 4.000 tentara dan sekitar 1.500 peralatan dioperasikan dalam latihan tahunan kali ini. Pesawat-pesawat nirawak terbang untuk melakukan pengamatan medan perang sementara buruh konstruksi berlatih memperbaiki landasan pesawat militer. Demikian dilaporkan Reuters dan dikutip Antara.

Sementara itu, pemimpin e Swatini, Raja Mswati II, yang kini menjadi satu-satunya sekutu Taiwan di Afrika, adalah pemimpin asing pertama yang menyaksikan latihan militer Taiwan sejak Tsai menjabat presiden para 2016 lalu.

Tiongkok sudah mendesak e Swatini untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Taiwan sebelum September 2018 saat Beijing menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin Afrika.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat