kievskiy.org

Tujuh Pemuda Tidur Selama 309 Tahun di Gua Ashabul Kahfi 

PEZIARAH berada di depan gua Ashabul Kahfi di Yordania, Minggu 7 April 2019 untuk menelusuri kisah tujuh pemuda dan anjingnya yang ditidurkan Allah sampai 309 tahun.*/SARNAPI/PR
PEZIARAH berada di depan gua Ashabul Kahfi di Yordania, Minggu 7 April 2019 untuk menelusuri kisah tujuh pemuda dan anjingnya yang ditidurkan Allah sampai 309 tahun.*/SARNAPI/PR

MENYEBUT nama Ashabul Kahfi tentu gak asing lagi sebab termaktub dalam Alquran. Namun dengan melihat sendiri gua sebagai tempat persembunyian tujuh pemuda itu akan makin membuat yakin.

"Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa," kata pemandu wisata Yordania, Majid, Minggu 7 April 2019 saat mengantar jemaah ziarah Jejak-jejak Rasul (JJR) Amoures dan Khalifah Tour.

Dia menambahkan,  tujuh pemuda itu hidup di tengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang zalim. "Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian," katanya.

Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua. "Mereka  dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT," ujarnya.

Jangan bayangkan gua Ashabul Kahfi sebagai gua yang lebar dan luas layaknya gua-gua di Indonesia. "Gua Ashabul Kahfi luasnya hanya sekitar 30 meter persegi. Ada lubang kecil untuk masuk sinar matahari dan lubang gua yang besar untuk masuk sinar matahari saat tenggelam," jelasnya.

Kini gua sudah direhab dengan tulang belulang tujuh pemuda termasuk tulang anjing ke dalam ruangan khusus di dalam gua. "Di depan gua terdapat bekas tempat ibadah para pemuda tersebut. Sedangkan tak jauh dari gua terdapat masjid megah untuk tempat salat para pengunjung," ucapnya.

Untuk masuk ke gua tidak ada karcis masuk sama sekali alias gratis. Namun biasanya imam masjid setempat ikut menjelaskan sejarah Ashabul Kahfi lalu menjual piringan digital (Cd) seharga Rp 200.000 untuk biaya pemeliharaan masjid.(Sarnapi)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat