kievskiy.org

Data Tak Cukup, WHO Tegaskan Varian Omicron Belum Tentu Berbahaya dari Varian Delta

Ilustrasi - WHO menyatakan tren mencapur vaksin Covid-19 berbagai produk yang kini ramai sangat berbahaya.
Ilustrasi - WHO menyatakan tren mencapur vaksin Covid-19 berbagai produk yang kini ramai sangat berbahaya. Pixabay/Johaehn.


PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan belum ada data yang cukup untuk menyimpulkan varian baru Covid-19 Omicron lebih berbahaya daripada varian Delta.

"Belum jelas apakah Omicron lebih menular (misalnya, lebih mudah menyebar dari orang ke orang) dibandingkan varian lain, termasuk Delta," demikian pernyataan WHO, dikutip dari Sputnik News, Senin, 29 November 2021.

"Jumlah orang yang dites positif telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terkena varian ini (Omicron), tetapi secara epidemiologis penelitian sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lain,".

Baca Juga: Liverpool Menang Telak Tanpa Balas, Juergen Klopp Justru Kesal

WHO juga menyatakan belum jelas straitn Omicron mengarah ke penyakit yang lebih serius atau lebih parah.

Menurut WHO, data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan. Tetapi hal itu mungkin karena meningkatnya jumlah orang secara keseluruhan yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron.

Saat ini, WHO juga bekerja dengan sekelompok ahli teknis untuk mencari tahu apakah jenis baru dapat mempengaruhi efektivitas vaksin yang ada dan tindakan sanitasi lainnya.

Baca Juga: Ameer Azzikra Putra Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Alvin Faiz Antar Kepergian sang Adik dengan Pelukan

Covid-19 dengan nama B.1.1.529 (yang dikenal sebagai Omicron) ini muncul pertama kali di negara Afrika Selatan pada November 2021.

Omicron disebut mengkhawatirkan oleh WHO karena varian ini disebut lebih resisten terhadap vaksin. Omicron juga memiliki banyak gejala dan bisa bermutasi dalam berbagai bentuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat